Purwokerto, serayunews.com
Penutupan seluruh tempat wisata di Kabupaten Banyumas selama PPKM darurat, dipastikan membuat PAD dari sektor pariwisata semakin menurun. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani memperikirakan, hilangnya PAD dari pariwisata selama PPKM darurat mencapai kisaran Rp 300 juta.
“Kalau hitungan kita, selama PPKM darurat ini, kita kehilangan PAD dari sektor pariwisata sekitar Rp 300 juta,” jelasnya, Minggu (4/7).
Terkait penurunan PAD tersebut, maka pihaknya juga harus melakukan revisi target PAD. Awalnya PAD dari sektor pariwisata Banyumas tahun 2021 ini ditargetkan Rp 15,6 miliar. Namun, sepinya tingkat kunjungan wisata selama kasus Covid-19 melonjak kembali pasca Lebaran, membuat Dinporabudpar harus merevisi target PAD hingga hanya separuh dari target awal.
Setelah ada penerapan PPKM darurat, seluruh tempat wisata harus tutup selama 17 hari. Maka, pihaknya kembali melakukan revisi target PAD.
“Kemarin baru revisi target PAD pariwisata, karena tingkat kunjungan turun selama 4 bulan terakhir, maka kita revisi menjadi separuh dari target awal, itu sebelum ada penerapan PPKM darurat. Dengan adanya PPKM darurat, maka kita akan revisi kembali,” katanya.
Meskipun begitu, menurut Asis, sebenarnya pada saat pandemi Covid-19 mulai tahun 2020 lalu, PAD dari sektor pariwisata meningkat. Hal tersebut karena adanya kenaikan tarif masuk pada tempat wisata di bawah pengelolaan Pemkab Banyumas. PAD sektor pariwisata tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 hanya Rp 12,7 miliar dan target PAD 2020 Rp 12 miliar yang kemudian direvisi menjadi Rp 5 miliar karena pandemi. Tahun 2021 setelah ada kenaikan tarif sektor pariwisata, target PAD menjadi Rp 12,7 miliar. Namun pada akhirnya juga harus direvisi lebih dari separuhnya.