Purbalingga, serayunews.com
“Melalui penataan ruang pamer museum menjadi dua bagian ini, pengunjung tidak hanya semakin mudah dan nyaman untuk melihat koleksi Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja,” kata Kabid Pembinaan Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Wasis Andri Wibowo, S.Pd, Selasa (6/12/2022).
Dia menjelaskan, ruang pamer 1 menyajikan sembilan jenis koleksi museum yang terbagi dalam biologika, arkeologika, geologika, keramologika, historika, etnografika, teknologika, seni rupa, serta numismatika dan heraldika.
Sementara ruang pamer 2 menampilkan gambaran kehidupan tradisional masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Karena itu, ruang pamer ini banyak menampilkan koleksi yang berkaitan dengan kehidupan bertani dan berdagang.
Program Pembelajaran di Dalam Museum
Selain itu, penataan ruang pamer juga untuk memudahkan pengunjung mengikuti berbagai program pembelajaran di dalam museum. Pembelajaran itu tanpa mengganggu tata koleksi.
Wasis mengatakan hadirnya tata pamer baru ini tidak lepas dari upaya untuk memfasilitasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Purbalingga.
“Dengan demikian, generasi muda di Purbalingga ketika datang ke Museum Soegarda, tidak hanya bisa melihat koleksi museum, tetapi juga mengikuti pembelajaran di dalam museum,” lanjutnya.
Wasis menyebutkan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka membantu Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja untuk mewujudkan visi museum sebagai sumber informasi kebudayaan di Kabupaten Purbalingga.
Penataan Koleksi secara Berkala
Salah satu kegiatannya dengan memanfaat tata pamer yang baru adalah Kelas Calung. Kelas dini dalam rangka program Belajar Bareng di Museum Soegarda.
Penata pamer Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, Triningsih menjelaskan, peserta Kelas Calung mencapai 30 siswa. “Dalam kelas ini, peserta akan berdiskusi dan praktik bersama. Pelaksanaan kelas ini minimal satu jam pelajaran,” kata Triningsih.
Triningsih menambahkan, tim kurator museum akan melakukan penataan koleksi secara berkala. “Beberapa koleksi ada yang akan dirolling setahun sekali. Kecuali yang memang terbatas berdasarkan jenisnya akan tetap berada di dalam ruang pamer,” imbuh Triningsih.