SERAYUNEWS – Sejak diluncurkannya Kurikulum Merdeka, dunia pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan signifikan.
Salah satu aspek penting yang ditawarkan kurikulum ini adalah fleksibilitas dan kebebasan yang lebih besar bagi sekolah dan murid dalam mengembangkan potensi mereka.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi pengembangan minat dan bakat murid melalui ekstrakurikuler.
Kurikulum ini menekankan pada pendidikan yang lebih berpusat pada murid, memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai bidang yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler menjadi salah satu sarana utama untuk mendukung perkembangan tersebut, di luar pembelajaran formal di kelas.
Salah satu tujuan utama dari Kurikulum Merdeka adalah membentuk murid yang tidak hanya pintar dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki keterampilan non-akademik yang mendukung kehidupan mereka di masa depan.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler, sekolah memiliki kesempatan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bervariasi.
Misalnya, murid yang memiliki minat di bidang seni, olahraga, teknologi, atau sains dapat mengembangkan keterampilan spesifik mereka melalui program-program ekstrakurikuler yang disediakan sekolah.
Dengan adanya berbagai pilihan kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub sains, tim sepak bola, grup musik, atau program coding, setiap murid memiliki ruang untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat yang mereka miliki.
Bagi banyak murid, kegiatan ekstrakurikuler sering kali menjadi momen di mana mereka dapat menunjukkan jati diri mereka yang sesungguhnya.
Di dalam kelas, mereka mungkin lebih fokus pada memenuhi tuntutan akademik, namun di luar kelas, melalui kegiatan ekstrakurikuler, mereka bisa bebas mengekspresikan minat dan bakat mereka.
Contohnya, murid yang bergabung dalam tim basket sekolah tidak hanya belajar tentang teknik bermain basket, tetapi juga mengasah kemampuan disiplin, kerja keras, serta tanggung jawab dalam tim.
Sementara itu, murid yang tergabung dalam klub seni atau musik dapat mengembangkan kreativitas dan ekspresi emosional melalui karya-karya yang mereka ciptakan.
Berikut adalah tiga contoh kegiatan ekstrakurikuler yang sering dijumpai dalam Kurikulum Merdeka:
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di banyak sekolah yang berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan cinta alam.
Melalui kegiatan ini, murid diajarkan nilai-nilai kebersamaan, keberanian, serta kemandirian. Kegiatan ini membantu murid mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan empati.
Selain itu, Pramuka juga mengajarkan pentingnya menjaga alam dan mengasah keterampilan bertahan hidup.
Ekstrakurikuler olahraga menawarkan beragam pilihan yang memungkinkan murid untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mental melalui berbagai cabang olahraga.
Ekstrakurikuler ini tidak hanya fokus pada kebugaran, tetapi juga nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan kerja sama tim.
Ekstrakurikuler kesenian memberikan ruang bagi murid yang memiliki minat di bidang seni untuk mengekspresikan kreativitas dan bakat mereka dalam berbagai bentuk seni, seperti musik, tari, teater, atau seni rupa.
Kegiatan kesenian membantu murid mengekspresikan diri, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan apresiasi terhadap budaya.
Seni juga berfungsi sebagai medium untuk menyalurkan emosi dan membangun keseimbangan mental.
Ekstrakurikuler menjadi bagian penting dalam membentuk generasi yang kreatif, inovatif, dan berkarakter kuat.
Sebagai pendidik dan orang tua, penting bagi kita untuk terus mendukung pengembangan potensi murid melalui program-program ini.
Pendidikan tidak hanya tentang prestasi akademik, tetapi juga tentang menumbuhkan individu yang seimbang secara sosial, emosional, dan intelektual.***