
SERAYUNEWS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banjarnegara terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggali potensi lokal, khususnya di sektor kerajinan bambu.
Langkah tersebut ditunjukkan melalui kunjungan jajaran Rutan Banjarnegara ke Rumah Seni D’Bantar Bamboo Craft di Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara.
Kunjungan ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama pengembangan produk bambu di lingkungan Rutan sebagai bekal kemandirian ekonomi bagi warga binaan.
Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menjelaskan bahwa pembinaan warga binaan tidak hanya berfokus pada pelatihan keterampilan teknis, tetapi juga pada penanaman semangat wirausaha dan kreativitas.
“Pembinaan bukan hanya tentang melatih keterampilan, tetapi bagaimana menanamkan semangat berproses dan berdaya. Dari para pengrajin bambu, kami belajar bahwa keberhasilan lahir dari ketekunan, inovasi, dan kemauan untuk terus berkembang. Nilai-nilai inilah yang ingin kami tanamkan kepada warga binaan,” ujar Dodik.
Menurutnya, kunjungan ke D’Bantar Bamboo Craft menjadi inspirasi penting dalam mengembangkan potensi lokal. Sebab, relevan dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Banjarnegara.
Program pengembangan kerajinan bambu ini merupakan bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Khususnya poin ke-3, yaitu Penguatan dan Peningkatan Pendayagunaan Warga Binaan untuk Menghasilkan Produk UMKM.
Dengan semangat tersebut, Rutan Banjarnegara berkomitmen memperkuat sinergi dengan pelaku UMKM daerah. Sehingga warga binaan memiliki keterampilan dan mental wirausaha yang siap bersaing setelah bebas nanti.
“Melalui kolaborasi seperti ini, kami ingin warga binaan tidak hanya produktif di dalam Rutan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri setelah kembali ke masyarakat,” tambah Dodik.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Banjarnegara, M. Azan Subehi, menuturkan bahwa hasil kunjungan ke D’Bantar Bamboo Craft akan jadi program pelatihan kemandirian di Rutan.
“Kami berharap ini menjadi inspirasi sekaligus memperkaya program pembinaan di Rutan Banjarnegara. Melalui penguatan kolaborasi dengan pelaku UMKM lokal, diharapkan lahir warga binaan yang kreatif, produktif, dan siap berperan aktif di tengah masyarakat,” katanya.
Menurut Azan, ke depan Rutan akan mengadaptasi metode pelatihan dan model usaha bambu yang diterapkan oleh D’Bantar Bamboo Craft. Sehingga program pembinaan lebih relevan dengan kebutuhan pasar dan potensi lokal.
Kerajinan bambu menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar di Banjarnegara.
Selain ramah lingkungan, produk berbahan bambu juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan diminati pasar domestik hingga ekspor.
Rutan Banjarnegara berharap, kolaborasi ini tidak hanya berdampak positif bagi warga binaan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat ekonomi kreatif daerah berbasis kearifan lokal.