SERAYUNEWS – Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H Tahun 2025, Kementerian Hukum menggelar kegiatan Munggahan dan Silaturahmi Pegawai, Kamis (27/02/2025).
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah mengikuti kegiatan tersebut secara virtual. Kepala Kantor Wilayah, Heni Susila Wardoyo bergabung dari Badiklat Hukum Jateng. Sementara Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Delmawati dan jajaran Kemenkum Jateng mengikuti kegiatan tersebut dari Ruang Bima Kantor Wilayah.
Dirangkum dari berbagai sumber, Munggahan merupakan tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadan yang dilakukan pada akhir bulan Sya’ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadan).
Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama, saling bermaafan, dan berdoa bersama. Selain itu, ada pula yang berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah.
Munggahan Kemenkum kali ini diisi dengan silahturahmi para pegawai, tausiyah, doa bersama dan memberikan santunan kepada beberapa Panti Asuhan dan Panti Sosial.
Memberikan sambutan, Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa perbedaan pada setiap manusia merupakan bagian dari Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Perbedaan itu dalam Islam adalah sebuah Rahmat untuk kita saling tolong-menolong, bekerja sama di antara satu dengan yang lain dalam nilai-nilai kemanusiaan,” kata Supratman.
Menkum berharap, perbedaan yang ada di tubuh Kemenkum bisa mendorong organisasi berjalan lebih baik, dengan saling melengkapi.
Bicara esensi kegiatan, Menkum mengajak jajarannya untuk memaknai sebagai sebuah bentuk rasa syukur atas kesempatan dipertemukan kembali dengan Bulan Suci Ramadan.
“Munggahan itu adalah ungkapan syukur kita, karena kita masih diberi kesempatan Insyaallah dalam satu dua hari kedepan kita akan memasuki sebuah tahapan yang akan sangat menentukan dalam perjalanan hidup kita,” tutur Supratman.
“Bagi kita umat Islam, menyambut Bulan Suci Ramadan adalah satu kebahagiaan tersendiri. Kita selalu rindu untuk menantikan kedatangan bulan suci Ramadan. Karena (kenapa), Bulan Suci Ramadhan adalah kesempatan untuk kita berkontemplasi, melakukan refleksi, sebelas bulan kita melakukan aktivitas dan Allah subhanahu Wa Ta’ala memberi kesempatan kita dalam satu bulan penuh untuk lebih mendekatkan diri kita kepada sang pencipta,” imbuhnya.
Tak kalah penting, lanjut Supratman, puasa bukan hanya sekadar sebuah ibadah, namun upaya untuk menjaga kesehatan tubuh.
“Puasa dalam apapun bentuknya akan membuat tubuh kita menjadi sehat. Tetapi bagi kita umat Islam berpuasa itu tidak sekedar hanya untuk menyehatkan tubuh kita, tetapi ini adalah bentuk ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Di luar itu juga untuk kepentingan kita sebagai pribadi. Maka, tentu puasa memiliki pesan-pesan religius, pesan-pesan keilahian, untuk kita bisa berinteraksi dengan sesama,” sambungnya.
Menkum berharap Bulan Suci Ramadhan juga akan mampu meningkatkan nilai solidaritas kemanusiaan. Sebagai bentuk implementasi paling nyata, Supratman mengajak jajaran untuk menunaikan kewajiban Zakat Fitrah dan Zat Mal.
Selepas sambutan Menkum, acara Munggahan diisi dengan tausiyah dari Ustaz Dr Othman Omar Shihab.