Kutasari, serayunews.com
Plt Dirut PD Owabong Eko Susilo menyampaikan bahwa kerusakan sekitar 15 persen dari total bangunan. Kerusakan paling parah terdapat di bangunan untuk reptil. Selain itu ada gasebo yang rusak tertimpa pohon yang tumbang.
“Kerugian ditaksir mencapai Rp 350 juta,” kata Eko, Kamis (08/04/2021) pagi.
Meskipun kondisi paling parah pada gedung reptil, namun pihaknya memastikan kondisi hewan aman. Pengelola juga sudah mengevakuasi koleksi hewannya. Bahkan, dalam waktu dekat masih bisa dibuka untuk kunjungan.
“Jadi saya tegaskan, bahwa hewannya aman. Satwa tidak ada yang lepas, ada beberapa tepat bisa dikunjungi. Sudah dipindahkan, dan tetap bisa dikunjungi dan mementingkan aspek keamanan,” kata Eko.
Mengenai atap yang lepas, Eko menjelaskan bahwa kondisinya memang potensi untuk lepas. Hal itu dikarenakan kontruksi dan bahan yang digunakan.
“Itu kan rangkanya baja ringan, dan atapnya galvalum baja ringan dan galvalum, kena angin kenceng ya bisa banget lepas,” kata dia.
Dalam waktu dekat semua kerusakan akan diperbaiki. Sejak sehari paska musibah, para karyawan sudah kerja bakti membereskan. Sehingga, harapannya tidak sampai dua pekan objek wisata di bawah naungan Perusda Owabong ini bisa dikunjungi.
“Dalam waktu dekat bisa diperbaiki, segera bisa untuk kunjungan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kunjungan meninjau Sanggaluri, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan keprihatinannya. Disaat Pandemi yang menjadikan anjloknya pendapatan. Ditambah lagi musibah bencana angin ribut.
“Mudah-mudahan bisa segera beres, dan kembali beroperasi,” kata Tiwi.