SERAYUNEWS – Sat Res Narkoba Polresta Banyumas bersama dengan wartawan yang ada di Kabupaten Banyumas menyalurkan air bersih. Air bersih disalurkan kepada warga yang mengalami krisis air bersih selama berbulan-bulan di Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jumat (1/11/2024).
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo melalui Kasat Res Narkoba Polresta Banyumas, Kompol Willy Budiyanto memberikan penjelasannya. Dia mengungkapkan sebelum melaksanakan bakti sosial tersebut, pihaknya mendapati informasi dari Bhabinkamtibmas Polsek Wangon. Informasinya adalah, ada warga di Grumbul Sawiara, Desa Pengadegan yang mengalami kekeringan selama beberapa bulan.
“Kami dari Polresta Banyumas mewakili Kapolresta bersama dengan anggota Sat Res Narkoba, Ibu Bayangkari dan wartawan melaksanakan kegiatan Jumat berkah. Kami menyalurkan bantuan air bersih sebanyak tujuh tangki dengan masing-masing tangki berkapasitas 4.000 liter air,” ujar dia.
Kasat menambahkan, pihaknya merasa senang selain masyarakat sangat antusias menerima bantuan tersebut. Dia mengatakan, hal ini juga sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat dan mendekatkan diri dengan masyarakat.
“Ternyata sampai sini memang air sangat dibutuhkan. Apalagi warga di sini sudah menyiapkan terpal penampung air dan ember, kemudian Mereka berebutan. Meski sudah memasuki musim penghujan tetapi masih sulit untuk mendapatkan air bersih,” kata dia.
Sementara itu menurut Kasi Pemerintahan Desa Pengadegan, Arlim mengungkapkan jika selama beberapa bulan ini warganya kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Karena di sini sumur semua kering hujan baru sekali ini, sehingga air belum tertampung. Setelah 10 sampai 20 kali hujan baru ada resapan, makanya warga berebut (air bersih, red),” kata dia.
Ada sekitar 500 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.350 warga yang terdampak air bersih di grumbul tersebut. “Mereka berada di dua RW. Alhamdulillah informasi yang kami dapat juga besok tahun 2025 kami bakal mendapatkan bantuan sumur bor dari Dinperkim Kabupaten Banyumas dengan anggaran sekitar 500-600 juta,” ujarnya.
Masih di lokasi yang sama seorang warga RT 03 RW 14 Grumbul Sawiara, Maesaroh (44) mengungkapkan bahwa sekitar lima bulanan ini di grumbulnya mengalami krisis air bersih. “Sumur ada, tetapi kering. Memang hujan tadi sempat ada airnya tetapi tidak cukup. Kalau memang benar benar kehabisan air selain menunggu bantuan kami membeli air satu jirigen lima ribu harganya,” kata dia.
Bahkan menurutnya, Ia dan warga lainnya sering kali begadang untuk memperoleh bantuan air bersih. Karena bantuan yang datang biasanya pada malam hari maupun pagi hari. “Jadi berebutan, karena memang kami sulit mendapatkan air bersih di sini. Alhamdulillah dapat bantuan air bersih dari Polresta Banyumas dan wartawan. Kami sangat berterimakasih,” ujarnya.