SERAYUNEWS – Bulan Syawal 2023 akan segera berakhir. Umat Islam dapat memanjatkan doa-doa di bulan Syawal.
Setelah Ramadan usai, umat Islam dapat menjalankan puasa sunnah enam hari. Pada kesempatan ini, Muslim dapat mengamalkan puasa sunnah tersebut.
Ada doa puasa Syawal bisa diamalkan saat malam atau pagi hari. Meskipun hanya enam hari tetapi banyak keutamaan yang didapatkan. Salah satunya pahala yang didapatkan seperti puasa setahun penuh.
Bacaan niat puasa sunnah enam hari yang dapat dipanjatkan pada malam hari sebagai berikut.
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwalin lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT”
Jika baru mengucapkan niat di pagi hari juga tidak masalah karena bukan puasa wajib. Berikut ini bacaan niat yang diucapkan pagi atau siang hari.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Doa Buka Puasa Menurut HR Bukhari dan Muslim
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
Keutamaan mengerjakan puasa sunnah ini adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagi setiap muslim yang mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, maka mendapat tempat mulia di sisi Allah. Adapun keutamaan tersebut ditegaskan dalam salah satu hadis Qudsi berikut:
“Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR. Muslim).
Keutamaan berikutnya adalah mendapatkan pahala berlipat ganda. Sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis berikut:
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idulfitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal).” (HR. Ibnu Majah).
***