SERAYUNEWS– Intensitas hujan di wilayah Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir cenderung lama. Terdapat sejumlah desa masuk dalam daerah rawan bencana, baik tanah longsor maupun rawan banjir.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Purwojati, Ardhana mengungkapkan, terdapatkan sejumlah desa yang masuk kategori rawan bencana. Dari sepuluh desa, setidaknya ada empat desa yang masuk kategori rawan bencana, karena berada di daerah perbukitan maupun daerah rendah.
Dia membeberkan, sejumlah desa yang rawan bencana adalah Desa Kalitapen memiliki kerawanan bencana tanah longsor. Sebab, di Desa Kalitapen beberapa perkampungan warganya berada di wilayah perbukitan. Kemudian, Desa Kaliwangi memiliki kerawananan bencana banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, Desa Karangmangu yang juga berada di daerah perbukitan juga memiliki kerawanan bencana tanah longsor. Sementara Desa Kaliputih, sedikit memiliki kerawanan bencana banjir. “Alhamdulillah untuk kondisi wilayah sampai saat ini masih aman,” ujarnya, Senin (4/12/2023).
Namun demikian, pemerintah tentu terus mengimbau kepada warga masyarakat untuk mewaspadai kejadian bencana alam di musim hujan ini. Sebelumnya kondisi tanah di Kecamatan Purwojati mengalami kekeringan panjang, kemudian ada peralihan ke musim hujan.
Jika hujan di satu sisi membuat masyarakat waspada, namun di sisi lain hujan bisa memberikan berkah. Intensitas hujan yang meningkat, rupanya juga menjadi kesempatan membahagiakan bagi para petani di wilayah Purwojati. Pasalnya, area persawahan di wilayah ini merupakan sawah tadah hujan, sehingga sangat bergantung dengan air hujan.
Seorang petani di Purwojati, Miyati mengaku bersyukur wilayah Purwojati sudah mulai sering turun hujan. Dengan turunnya hujan, tentu area persawahan yang sebelumnya mengalami kekeringan panjang dapat terolah. Air hujan sangat bermanfaat untuk persawahan. “Alhamdulillah sering hujan, jadi persawahan bisa segera diolah,” ujar Miyati.