SERAYUNEWS – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam elemen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas di Purwokerto, menggelar aksi di di jalan Jenderal Soedirman kompleks Alun-alun Purwokerto, Senin (21/10/2024) sore.
Aksi yang mereka lakukan kali ini, merespon pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Para mahasiswa ini menilai, Presiden dan Wakil Presiden terlantik, merupakan sosok yang problematik.
Pada aksi tersebut, puluhan mahasiswa menggenakan pakaian serba hitam. Tak ada seorang pun yang terlihat membawa poster atau banner. Warna hitam itu mereka simbolkan sebagai suasan berkabungnya bangsa Indonesia.
Koordinator lapangan, Jizdan Salim menjelaskan aksi ini merupakan mimbar bebas untuk menyambut rezim baru.
“Di sini kita adakan mimbar bebas untuk penyambutan rezim baru. Kita di sini sama-sama menuntut dan berkabung terkait pelantikan kedua penguasa yang masih penuh dengan problematika,” katanya.
Jizdan menjelaskan, Prabowo merupakan sosok yang saat ini masih bermasalah. Sedangkan perjalanan Gibran menjadi wakil presiden, melanggar konstitusi.
“Sama-sama kita ketahui, seorang pemegang kekuasaan tertinggi yang baru saja terlantik adalah seorang yang masih menjadi terduga pelanggar HAM. Teman-teman aksi kamisan, keluarga korban, dan lain sebagainya masih menuntut,” kata dia.
Sedangkan wakil presiden, Gibran, selama proses tahapan Pemilu, telah menciderai konstitusi.
“Dia telah menciderai konstitusi di Mahkamah Konstitusi yang telah menghasilkan suatu pelanggaran etik berat,” kata dia.
Dalam aksi ini, mereka menuntut Prabowo-Gibran bisa menyelesaikan segala permasalahan pada era Presiden Joko Widodo.
“Harapannya kepada presiden dan wapres bisa membenahi PR-PR yang terjadi di era kekuasaan Jokowi. Banyak isu terkait komersialisasi pendidikan, Undang-undang yang mengarah kepada subversif. Lalu isu kemaritiman dan sebagainya,” kata dia.