SERAYUNEWS – Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, kembali menggerudug gedung rektorat kampus, Senin (29/04/2024). Ratusan mahasiswa, mulai melakukan aksi sekitar pukul 13.30 wib.
Mereka datang dengan tuntutan yang sama, menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 2024. Aksi ini merupakan lanjutan aksi sebelumnya, Jumat (26/04/2024) lalu.
Suasana siang ini lebih panas, dari aksi sebelumnya. Belum sampai satu jam menduduki halaman gedung rektorat, aksi saling dorong dengan petugas keamanan sudah terjadi.
Pasalnya, belum ada perwakilan rektorat yang menemui mahasiswa di luar. Sementara para mahasiswa, terus mendesak untuk bertemu rektor.
Mahasiswa Unsoed menuntut pihak kampus menurunkan UKT, mengembalikan ke aturan sebelumnya. Kemudian menuntut kampus mengembalikan kebijakan potongan 50 persen UKT, bagi mahasiswa akhir seperti aturan sebelumnya.
Tuntutan lainnya yakni menentang kebijakan penyesuaian UKT setiap semester, serta meminta agar lebih memasifkan penyebaran informasi seluruh kebijakan kampus.
“Transparansi sekali tidak ada soal kebijakan. Hitungan UKT seperti apa, hanya berdalih ini sistemnya begini, undang-undang seperti ini,” kata kordinator aksi, Fadhil Syahputra, Jumat (26/04/2024) petang.
Fadhil menambahkan, sesuai rumusan para mahasiswa, persoalan ini harus bisa selesai secepatnya.
“Kita menuntur selesaikan secepatnya. Kita menutup opsi lain, karena akan menimbulkan persoalan yang lebih panjang,” ujarnya.
Pada saat menemui mahasiswanya, Rektor Unsoed Prof Dr Ir Akhmad Sodiq, menjelaskan kebijakan kenaikan atau penyesuaian UKT tersebut.
“Pembiayaan di perguruan tinggi, ada dari kemitraan, pemerintah, dan dari masyarakat melalui UKT,” katanya.