Purwokerto, serayunews.com
Sekretaris BPBD Kabupaten Banyumas, Gatot Eprie menjelaskan, dari data pihaknya total 555 kejadian pada tahun ini terdiri dari bencana alam tanah longsor, banjir dan angin kencang, serta puting beliung. Hal itu disebabkan, geografis dan topografi Kabupaten Banyumas yang cukup labil.
“Dengan musim penghujan saat ini, potensi bencana alam diperkirakan akan lebih tinggi lagi. Tahun ini sudah ada 555 kejadian, 375 kejadian tanah longsor, 118 angin kencang, dan 62 kejadian banjir,” kata dia, Kamis (6/10/2022).
Gatot juga mengungkapkan, bahwa tahun ini peningkatannya jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 lalu yang tercatat ada 427 bencana alam. Paling tinggi bencana tanah longsor, diikuti angin kencang dan banjir.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca yang ekstrem,” ujarnya.
Kewaspadaan tersebut, terutama pada masyarakat yang pemukimannya berada di sekitar bantaran sungai, tubuh air atau di wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor.
“Jika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan lama, sebaiknya masyarakat lebih waspada. Dan jika ada peristiwa yang berpotensi mengancam, segera laporkan kepada kami,” kata dia.