SERAYUNEWS – Seperti apa Gerhana Matahari Tanduk Setan? Pada tanggal 29 Maret 2025, akan terjadi fenomena astronomi langka yang dikenal sebagai Gerhana Matahari Tanduk Setan.
Sebenarnya, apa alasan gerhana matahari ini disebut “Tanduk Setan”? Yuk, kita cari tahu selengkapnya di sini!
Sayangnya, Gerhana Matahari Tanduk Setan tidak dapat disaksikan dari Indonesia.
Fenomena ini akan terlihat di belahan Bumi bagian utara, termasuk wilayah seperti Amerika Serikat bagian timur, Kanada timur, Greenland, sebagian Eropa, Rusia, dan Afrika barat laut.
Waktu puncak gerhana terjadi sekitar pukul 10:47:18 UTC.
Gerhana Matahari Tanduk Setan merupakan kombinasi unik antara gerhana matahari sebagian dan supermoon.
Hal ini menjadikannya peristiwa yang sangat istimewa bagi para pengamat langit dan penggemar astrofotografi di seluruh dunia.
Pada tanggal 29 Maret 2025, dunia akan menyaksikan fenomena astronomi langka yang dikenal sebagai Gerhana Matahari Tanduk Setan.
Istilah ini merujuk pada gerhana matahari sebagian yang, pada fase tertentu, membuat Matahari tampak seperti sabit dengan dua ujung tajam menyerupai tanduk.
Bentuk inilah yang menginspirasi penamaan “Tanduk Setan”.
Gerhana matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, menyebabkan sebagian atau seluruh cahaya Matahari terhalang. Dalam kasus Gerhana Matahari Sebagian, hanya sebagian cakram Matahari yang tertutup oleh Bulan.
Pada 29 Maret 2025, posisi geometris antara Matahari, Bulan, dan Bumi sedemikian rupa sehingga menghasilkan tampilan Matahari yang menyerupai sabit dengan dua ujung tajam, mirip tanduk.
Fenomena ini terjadi karena Bulan tidak sepenuhnya menutupi Matahari, sehingga bagian terang yang tersisa membentuk pola tersebut.
Secara ilmiah, gerhana matahari dapat menyebabkan perubahan sementara, seperti penurunan suhu akibat berkurangnya radiasi Matahari dan perubahan perilaku hewan yang sensitif terhadap perubahan cahaya.
Dalam berbagai budaya, gerhana matahari sering dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan tertentu. Misalnya:
Setelah peristiwa ini, akan ada tiga supermoon lainnya yang terjadi pada 27 April, 27 Mei, dan 25 Juni 2025. Namun, supermoon-supermoon tersebut tidak akan disertai dengan gerhana matahari.
Meskipun demikian, fenomena supermoon tetap menawarkan pemandangan langit yang menakjubkan dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para pengamat langit dan astrofotografer.
Demikian informasi tentang Gerhana Matahari Tanduk Setan yang akan terjadi pada 29 Maret 2025. ***