SERAYUNEWS – Ratusan ubin sawah di Sokaraja, Kabupaten Banyumas mengalami gagal panen akibat serangan hama wereng. Atas musibah tersebut, petani di Banyumas mengalami kerugian hingga jutaan Rupiah.
Sairan (72), petani di Desa Karangrau mengatakan, sawah 150 ubin atau sekitar 2.100 meter persegi miliknya habis akibat serangan hama wereng.
“Biasanya bisa panen 1,5 ton gabah. Sekarang, semuanya terkena wereng. Tidak ada yang bsia kami panen, beraasnya kosong,” ujar dia, Selasa (7/5/2024).
Untuk menanam di 150 ubin sawah miliknya, Ia telah mengeluarkan uang hingga Rp 3,5 juta. Uang tersebut Ia gunakan untuk membeli bibit padi, pupuk serta upah tenaga kerja.
“Biasanya 1,5 ton itu saya dapat Rp 6.750.000. Kalau gagal begini, modalnya saja tidak kembali,” katanya.
Wabah wereng tersebut, sudah menyerang sejak usia tanam sekitar 70 hari. Beberapa obat sudah Ia belikan, untuk mengusir hama tersebut. Namun bukannya berhasil, justru Ia harus bersedih karena gagal panen.
“Saya beli obatnya itu sampai Rp 600 ribu, tetapi tidak mempan (berhasil, red). Sekarang saya biarkan saya, sudah tidak ada biaya untuk mengurus,” ujarnya.
Karto (62) petani lain di sekitar itu juga mengalami hal serupa. Dia menggarap sawah seluas 550 ubin atau 7.700 meter persegi, kini juga mengalami gagal panen.
“Saya sudah habis uang sampai Rp 6 juta, serangan wereng sampai 70 persen. Saya juga sudah belikan obat anti wereng yang paling mahal Rp 670 ribu, tetapi tetap gagal,” kata dia.
Biasanya pada saat panen bisa menghasilkan gabah sekitar enam ton. Namun, dengan kondisi serangan hama wereng hingga 70 persen, Ia hanya berharap bisa mengembalikan modal awalnya saja.
“Ini serangan hama wereng yang paling parah dalam lima tahun ini,” ujar dia.