SERAYUNEWS– Kelurahan Tambakreja, Cilacap menjadi fokus perhatian dalam upaya penanganan Tuberkulosis (TBC). Tim Dosen dari Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC) baru-baru ini berhasil memperoleh hibah untuk menjalankan program pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pencegahan terhadap TBC di kelurahan Tambakreja, Cilacap.
Program ini diawali dengan pemberian materi edukatif kepada warga mengenai tanda dan gejala TBC. Tim Dosen UNAIC bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya deteksi dini. Tanda-tanda awal seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam yang berkepanjangan, dan penurunan berat badan yang drastis menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini.
“Banyak warga yang belum sepenuhnya memahami tanda-tanda awal TBC. Dengan edukasi ini, diharapkan mereka bisa lebih cepat mengenali gejala dan segera mencari pengobatan,” ungkap Kasron, Ketua Tim Pengabdian yang terlibat dalam program ini, Sabtu (7/9/2024).
Selain itu, sosialisasi tentang cara penularan TBC juga menjadi bagian penting dari program ini. Masyarakat diberikan pemahaman bahwa TBC menyebar melalui udara, khususnya dari percikan dahak penderita TBC aktif. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga jarak dari orang yang terinfeksi sangat penting untuk mencegah penularan.
“Banyak warga yang masih beranggapan bahwa TBC hanya menular melalui kontak langsung. Melalui sosialisasi ini, kami tekankan pentingnya ventilasi yang baik di rumah serta penggunaan masker bagi penderita untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tambahnya.
Tak hanya berhenti pada edukasi dan perbaikan infrastruktur, program ini juga mencakup pemberian bantuan nutrisi bagi penderita TBC. Nutrisi yang baik sangat penting dalam proses pemulihan penderita TBC, sehingga tim UNAIC membagikan paket makanan bergizi kepada mereka yang membutuhkan.
“Kami menyadari bahwa penderita TBC membutuhkan asupan gizi yang baik untuk mendukung proses penyembuhan. Oleh karena itu, pemberian nutrisi menjadi salah satu komponen penting dalam program ini,” jelas seorang ketua tim pengabdian.
Untuk tindaklanjutnya adalah implementasi satu inovasi dalam program ini adalah inisiatif pembuatan ventilasi dan jendela kaca di rumah-rumah warga penderita TBC yang masih kurang dalam hal ventilasi dan jendela kaca. Langkah ini diambil untuk memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah, mengingat TBC merupakan penyakit yang sangat mudah menyebar di ruangan tertutup tanpa ventilasi yang memadai.
Dengan adanya program ini, Tim Dosen UNAIC berharap dapat menekan angka penyebaran TBC di Kelurahan Tambakreja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi kelurahan lain di Cilacap untuk melakukan upaya serupa dalam penanganan TBC.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi warga dalam upaya pencegahan dan penanganan TBC. Semoga dengan program ini, masyarakat Tambakreja bisa lebih sehat dan terhindar dari bahaya TBC,” pungkas Ketua Tim Dosen UNAIC.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Kelurahan Tambakreja dapat menjadi contoh dalam penanganan TBC di tingkat daerah. Bantuan hibah yang diperoleh tim dosen UNAIC ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam perjuangan melawan TBC, penyakit yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Ketua tim pengabdian juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi yang telah memberikan pendanaan pada kegiatan pengabdian tersebut. “Semoga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Kelurahan Tambakreja, Cilacap,” katanya.