SERAYUNEWS – Hari Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) diperingati pada tanggal 10 Januari dan disebut sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru (Orba).
Tiga tuntutan yang diusung mahasiswa yaitu bubarkan PKI, rombak kabinet Dwikora dan turunkan harga.
Sejak 10 Januari 1966, puluhan ribu mahasiswa berdemonstrasi di jalanan selama lima hari berturut-turut.
Tanggal 21 Februari 1966, Presiden Soekarno melakukan perombakan kabinet tetapi masih mengikutkan para simpatisan PKI.
Mahasiswa marah, aksi kembali digelar pada 24 Pebruari 1966. Seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim tertembak dan gugur.
Akhirnya Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar), wewenang diambil alih Soeharto. Orde Baru pun dimulai.
Serangkaian aksi-aksi demonstrasi mahasiswa ini yang kemudian dikenal sebagai “Angkatan 66”
Di Angkatan 66 ini terlihat kemesraan mahasiswa dan rakyat. Suplai logistik berasal dari rakyat.
“Ibu-ibu, anak-anak remaja dan berbagai kalangan datang silih berganti mengantarkan nasi bungkus, buah-buahan dan makanan kecil kepada mahasiswa yang berkumpul di markas setelah kembali dari demonstrasi,” kenang Cosmas Batubara dalam Cosmas Batubara: Sebuah Otobiografi Politik. Cosmas adalah aktivis 66 yang kemudian jadi Menteri era Orde Baru.
Lahir juga istilah yang hanya dimengerti para demonstran, yaitu “info” dan “briefing”
“Kata ‘info’ berubah makna menjadi suplai makanan, sedangkan ‘briefing’ berarti kumpul untuk makan,” jelas Salim Said dalam buku Gestapu 65.
Soe Hok Gie dalam ‘Catatan Seorang Demonstran,’ mencatat nyanyian-nyanyian perjuangan yang lahir saat itu. Lagu berjudul ‘Anak Ayam’ karya AT. Mahmud yanv diplesetkan menjadi top hits.
“Tek, kotek-kotek-kotek
Ada menteri tukang ngobyek
Blok, goblok-goblok-goblok
Kita ganyang menteri goblok”*** (O Gozali)