Purbalingga, serayunews.com
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Mukodam, mengatakan ada beberapa faktor terkait harga cabai saat ini. Diantaranya yakni Purbalingga bukan produsen besar untuk komoditas cabai.
“Salah satu penyebabnya adalah Purbalingga bukan sentra cabai yang besar. Tidak seperti Magelang, Wonosobo, Boyolali, dan sekitarnya. Untuk pangsa pasar luar daerah, terutama pasar besar, Purbalingga tidak masuk,” katanya.
Dia menyebut, sejumlah pasar di Jateng, untuk cabai saat ini disuplai dari wilayah Jatim. Karena memang Jatim hasilnya lebih melimpah. Jumlahnya pun cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar besar, seperti Jakarta, dan Bandung.
“Pasar diserbu pasar Jatim sehingga produk yang dari purbalingga tidak masuk ke sana Pasar besar Jakarta, Bandung. Sana sudah tercukupi,” ujarnya.
Menyiasati kondisi seperti ini, lanjut Mukodam, para petani disarankan untuk menanam komoditas lain. Meskipun harga dan tidak terlalu tinggi, namun stabilitas relatif terjaga. Baik harga maupun kebutuhan pasar.
“Berganti komiditas, yang diminati selain cabai yang memang diminati pasar, diminati secara berkesinambungan, walaupun jumlahnya tidak melimpah tapi harganya bagus,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, memasuki masa panen, harga cabai justru turun drastis. Kondisi ini menjadikan petani prihatin. Seperti dialami oleh para petani di Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Bahkan, ada petani yang membongkar ladangnya, dan menggantikan dengan komoditas lain.
Satu diantara petani di Desa Karangtalun, Bobotsari Karyono mengatakan, harga cabai beberapa hari terakhir sangat rendah. Di lahan 400 ubin, dia sempat menanam 10 ribu batang bibit cabai. Namun mengetahui harga yang sedang sangat rendah dia cabut tanaman cabai dan diganti dengan tanaman terong.
“Saya tanam 10 ribu batang cabai, sudah usia 25 hari, saya cabut semua dan digantikan tanaman terong,” kata Karyono, Kamis (26/08/2021).
Dia menjelaskan, bahwa pilihan mencabut tanaman cabai dan mengganti dengan terong menjadi pilihan yang dinilai tepat. Alasannya, jika diteruskan tanaman cabai, maka akan mengalami kerugian yang lebih besar. Sebab, usia tanaman cabai sampai panen membutuhkan waktu sekitar 60 hari.
“Mending dicabut, dari pada rugi lebih banyak. Menunggu sampai masa panen, biaya operasionalnya banyak. Belum lagi saat memetik juga perlu biaya,” ujarnya.