Saat memantau Ganjar melihat bagaimana kesiapan petugas medis jika muncul kejadian ibu hamil melahirkan di jalan. Untuk itu, Ganjar juga telah memerintahkan pada jajarannya agar menyiapkan call center.
“Seluruh sektor mengupload nomor telpon untuk call center. Minimal nomor WA, karena itu yang paling disukai dan itu kita sebarkan dan itu menurut saya pesan yang paling penting hari ini,” kata Ganjar.
Terlepas dari itu, Ganjar memastikan di Jawa Tengah sudah siap menghadapi puncak arus mudik. Pemprov, kata Ganjar, memberikan dukungan dengan jalur alternatif dan pamer kuliner.
“Pamer kuliner ini penting, sehingga di rest area yang tadi disampaikan kalau capek, ini perintahnya pak kapolri, istirahat. Nah saat istirahat itulah dimaintain untuk bisa mendapatkan kenyamanan,” tandasnya.
Kapolri Sigit dalam konferensi pers usai rapat tertutup membeberkan, hasil pantauannya kepadatan arus mudik di Jawa Tengah belum naik. Dari laporan terakhir, persentase kenaikan baru di angka 6-7 persen.
Selain itu, Sigit beserta jajaran terkait juga membahas strategi rekayasa lalin hingga kesiapan jalur alternatif seperti pantai utara dan jalur selatan, dibahas guna mengurai kemacetan dan kepadatan kendaraan saat mudik.
“Tadi juga dibahas akan dilaksanakan one way serentak mulai tanggal 28 dari jam 17 sampai jam 24. ini kita siapkan dan kita melihat puncak arus mudik akan dimulai di tanggal tersebut,” katanya.
Selain soal mengurai kepadatan lalin, Sigit menegaskan keselamatan jadi prioritas dalam pelaksanaan mudik. Untuk itu, Sigit meminta kolaborasi di rest area dimaksimalkan.
“Kalau sudah melampaui jam ataupun ketahanan kita imbau untuk istirahat sejenak di rest area yang sudah ada pos pelayanan terpadu untuk refreshing, untuk meyakinkan masyarakat dalam keadaan prima dalam perjalanannya. Ini yang tentunya kita mohon diinformasikan,” ujarnya.