SERAYUNEWS – Status Gunung Slamet, saat ini berada di level Waspada. Ada beberapa mitos untuk meredam keaktifan Gunung Slamet, seperti tradisi memasak Jangan Gandul atau oseng buah pepaya muda.
Sebagian kelompok warga di lereng Gunung Slamet percaya, Jangan Gandul dapat meredam. Kepercayaan ini, sudah terjadi secara turun temurun.
Praktisi Spiritual Banyumas, Ki Aji Langlangjagad mengungkapkan, pada zaman dahulu masyarakat kerap kali memasak oseng pepaya untuk penangkal Gunung Slamet yang ‘batuk’.
“Jadi Jangan Gandul itu maknanya, diganduli ben ora jeblug (agar tidak meletus, red). Jangan gandul jadi seperti menahan, itu salah satu mitosnya. Pandangan masyarakat lama seperti itu, terutama mereka yang berada di sekitar Gunung Slamet,” ujar dia, Senin (23/10/2023).
Ki Aji menambahkan, dari pengamatan pribadinya hampir setiap tahun politik status Gunung Slamet selalu bergejolak. Namun, semua itu tergantung seberapa memanasnya situasi politik di Indonesia.
“Tahun 2014 seperti itu, tahun 2019 juga batuk. Setiap kali ada event akbar kaya gini. Mulai dari Pileg, Pilpres, saya amati begitu. Hanya tahun 2014 saya dapat wejangan, mimpi datang ke penunggunya bahwa nanti akan ada sembruan-semburan. Tapi itu juga tidak terlalu jauh,” kata dia.
Tahun 2023 ini, Ia sempat mendatangi salah satu makam dan dapat wajangan tahun ini Gunung Slamet tidak akan sampai meletus.
“Tahun ini saya sudah di kasih mimpi juga, agak lama satu tahun yang lalu. Nanti ada letusan yang arahnya ke utara, waktunya belum tahu. Karena ini mimpi saya dapatkan satu tahun yang lalu,” ujarnya.
Agar Gunung Slamet selalu aman dan damai, Ki Aji bakal berusaha mengirimkan doa agar semuanya tetap aman. “Saya sendiri berdoa agar tidak terjadi letusan-letusan itu,” katanya.