SERAYUNEWS– Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang terletak di perbatasan lima kabupaten di Jawa Tengah, termasuk Banyumas, masih menunjukkan status Level II atau Waspada. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, merujuk pada laporan periodik Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Banyumas yang diterima pada Kamis (7/8/2025).
Dalam laporan aktivitas gunung api yang dicatat pada Rabu hingga Kamis (6–7 Agustus 2025), kondisi cuaca di sekitar Gunung Slamet dilaporkan cerah hingga mendung. Secara visual, gunung tampak jelas meskipun sempat diselimuti kabut tipis hingga tebal. Asap kawah berwarna putih dengan tekanan lemah terlihat muncul dari puncak, dengan ketinggian mencapai 50 hingga 300 meter.
“Meski statusnya masih Waspada, pemantauan tetap kami lakukan secara intensif melalui Pos Pengamatan Gunungapi Slamet serta tim di lapangan,” ujar Budi Nugroho.
Dari sisi kegempaan, aktivitas Gunung Slamet masih tergolong terkendali. Tercatat satu kali gempa hembusan, 59 kali gempa frekuensi rendah (low frequency), serta masing-masing satu kali gempa tektonik lokal dan tektonik jauh. Selain itu, tremor menerus (microtremor) masih terdeteksi dengan amplitudo rendah, yakni 0,5–1 mm.
Situasi tersebut masih dalam batas normal untuk gunung dengan status Waspada. Namun kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak.
Laporan prakiraan cuaca yang dihimpun BPBD dari BMKG menunjukkan kondisi cuaca relatif stabil sepanjang hari Kamis (7/8/2025). Suhu udara berkisar antara 24°C hingga 29°C, dengan kelembapan udara antara 64% hingga 83%. Arah angin tercatat bertiup dari barat laut ke selatan dengan kecepatan rata-rata 1–9 km/jam.
Dalam periode pengamatan tersebut, BPBD Banyumas tidak mencatat adanya kejadian kebencanaan maupun insiden lain yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik maupun faktor cuaca. Tim Pusdalops tetap melaksanakan tugas pemantauan di 27 kecamatan melalui pengamatan visual, media sosial, serta pantauan frekuensi radio.
Budi menambahkan pihaknya akan terus memperbarui informasi kepada masyarakat, dan berharap seluruh warga di sekitar Gunung Slamet tetap tenang namun sigap jika terjadi perubahan aktivitas gunung.