Purwokerto, serayunews.com
Menurutnya, selain karena alasan menegakkan Perda juga untuk mengedukasi masyarakat.
“Memberi di jalan itu, tidak mendidik. Itu yang ingin dibangun oleh pemerintah,” kata dia, Selasa (17/5/2022).
Akademisi yang akrab disapa Triwur ini menambahkan, jika mengacu pada Perda yang ada memang sudah sangat jelas, PGOT tidak boleh berkeliaran di perkotaan Purwokerto. Dari pantauannya, bahkan sampai saat ini banyak PGOT yang berada di persimpangan jalan besar di Purwokerto.
“PGOT semakin banyak, bisa karena realita kemiskinan. Namun, ada beberapa temuan, seperti mereka memiliki rumah yang bagus, tanah yang banyak dan lainnya. Jadi apakah ini benar-benar miskin?,” ujarnya.
Jika memang kemiskinan menjadi pemicu PGOT yang semakin marak di Purwokerto, Triwur mendorong pemerintah untuk menentaskan kemiskinan dengan berbagai program yang ada.
“Sebenarnya pengentasan program kemiskinan dari pemerintah sudah lumayan banyak, dari mulai bantuan non tunai atau BLT (Bantuan Langsung Tunai, red) bagi mereka yang masuk kategori miskin. Kembali lagi, itu mereka warga Banyumas atau bukan? Beberapa yang sempat dijumpai itu KTPnya nggak jelas, datang dari mana,” kata dia.
Penyataannya tersebut mengerucut pada salah satu kampung di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan. Ada sebuah kampung dengan banyak pendatang yang kesehariannya jadi PGOT.
“Jadi memang di situ banyak permasalahan KTP, sehingga tidak tersentuh pengentasan kemiskinan atau program pemerintah lainnya. Jadi percuma saja kalau diciduk, nanti dikembalikan lagi melakukan hal yang sama lagi, apalagi banyak droping (PGOT) dari luar,” ujarnya.
Triwur juga mengimbau kepada masyarakat luas, agar tidak membiasakan memberi kepada para PGOT. Jika ingin beramal atau membantu sesama, bisa memberikannya ke tempat atau orang-orang yang memang jelas membutuhkan.
“Kalau memberi tidak harus di jalan, ada panti asuhan, masyarakat sekitar rumah, atau memang yang benar-benar membutuhkan, jadi sasarannya pas. Apalagi itu untuk edukasi kepada mereka PGOT yang masih muda agar mau bekerja bukan dengan cara seperti itu,” katanya.