SERAYUNEWS – Belum berakhir tahun 2024, tetapi sampai periode Januari hingga 16 September 2024, sudah ada 101 korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang.
Oleh sebab itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus melaksanakan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan secara serentak pada 13 titik yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Hal itu juga PT KAI lakukan dalam rangka HUT KAI Ke- 79 dan HUT Korlantas Polri Ke-69. Tentu, bekerjasama dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri).
Pernyataan tersebut Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta API Indonesia (Persero), Dadan Rusdiansyah sampaikan saat melaksanakan kegiatan itu.
“Pada tahun 2024 ini, dari periode Januari hingga 16 September 2024, sudah tercatat 272 korban kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang. Dari 272 orang tersebut, 101 orang meninggal dunia,” ungkap Dadan, melansir pernyataan resminya di kai.id, Kamis (19/9/2024).
Sebelumnya, kegiatan sosialisasi tersebut mengangkat tema “Taat Berlalu Lintas Di Perlintasan, Cermin Budaya Bangsa Indonesia Maju”.
Sosialisasi melibatkan ratusan peserta dari pegawai KAI, personil Korlantas Kepolisian, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Direktorat Perkeretaapian, 350 anggota dari 45 wadah komunitas pecinta kereta api, dan stake holders lainnya.
“Dalam acara sosialisasi keselamatan di perlintasan kali ini, akan dilakukan kegiatan penegakan hukum berupa penindakan bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran aturan berlalu lintas. Sosialisasi tersebut serentak dilakukan di 13 titik perlintasan seluruh Daerah Operasi/Divisi Regional Jawa dan Sumatera pada hari ini, Kamis, 19 September 2024,” kata Dadan.
Dadan menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya disiplin berlalu lintas di perlintasan sebidang. Keselamatan merupakan tanggung jawab bersama.
Selanjutnya, pada tahun 2024 terdapat 4.070 titik perlintasan sebidang di Pulau Jawa dan Sumatera. Adapun dari jumlah total titik perlintasan tersebut, terdapat 1.514 titik perlintasan dengan penjagaan dan 2.556 titik perlintasan tidak ada penjagaan.
Sementara itu, dari 4.070 perlintasan sebidang ini terbagi menjadi titik yang mendapat penjagaan dari KAI, Pemda, Dishub, Swasta, Swadaya dan lainnya berjumlah 1.514 titik. Dengan kata lain, 37 persen dari jumlah perlintasan secara keseluruhan.
Sisanya, sebanyak 2.556 titik atau 63 persen dari total keseluruhan merupakan perlintasan tidak terjaga.
“KAI secara proaktif terus berusaha melakukan penutupan perlintasan untuk mendukung keselamatan perjalanan kereta api. Pada tahun 2023, KAI telah melakukan penutupan sebanyak 107 titik perlintasan. Selanjutnya pada periode Januari hingga 12 Agustus 2024, KAI berhasil menutup 130 perlintasan,” ungkap Dadan.
Lebih lanjut, pihaknya menyayangkan bahwa hingga saat ini, masih saja ada pengguna jalan yang tidak disiplin saat melintas di perlintasan sebidang. Jadi, ini mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas di perlintasan.
Selama tahun 2022 tercatat 284 korban kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang dengan kondisi luka ringan, berat bahkan meninggal.
Sementara itu, pada tahun 2023 jumlah korban kecelakaan lalu lintas di perlintasan tercatat 237 orang dengan berbagai kondisi luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia.
Kemudian, jumlah korban kecelakaan di perlintasan sebidang pada Tahun 2024 hingga 16 September 2024 berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut.
***