SERAYUNEWS— Argentina sedang mengalami krisis ekonomi yang mengerikan. Kemiskinan mendekati 60% dari tahun sebelumnya 40%.
Pemerintahan baru pimpinan Javier Milei yang libertarian berusaha menekan inflasi tiga digit dengan melakukan penghematan yang ketat.
Langkah ini membuat keuangan negara membaik, tapi sangat menekan masyarakat.
Negeri yang tengah porak poranda ekonominya ini memiliki total utang setara lebih dari Rp515 ribu triliun bila dirupiahkan dengan kurs Rp15.290 per dolar Amerika Serikat. Tingkat inflasi tahunan Argentina melonjak menjadi 124,4 dolar AS.
Apa yang terjadi di Argentina ini adalah stagflasi, yaitu hasil kombinasi antara inflasi tinggi dengan kondisi ekonomi yang stagnan. Kondisi stagflasi pada suatu negara biasanya menyebabkan pengangguran meningkat.
Stagflasi terjadi ketika pertumbuhan ekonomi melemah dan angka pengangguran yang tinggi terjadi di waktu bersamaan dalam periode tertentu. Inflasi biasanya mengikuti kondisi tersebut, yakni kenaikan harga-harga barang pokok.
Istilah ini merupakan konsep dari bahasa Inggris stagflasi yang tercipta pada 1960-an ketika fenomena tersebut berdampak pada ekonomi Inggris.
Stagflasi menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan, mengingat bahwa biaya hidup menjadi semakin mahal. Namun, di saat yang sama, tidak ada pertumbuhan ekonomi, sehingga efeknya sangat buruk bagi kesejahteraan masyarakat.
Kondisi ini yang terjadi di negeri tanggo, mengutip Reuters, sejumlah warga bahkan mengais sampah untuk bertahan hidup. Mereka melakukan ini untuk mendapatkan makanan.
“Kami memiliki beberapa kontainer di belakang tempat sampah dibuang,” kata seorang penjual buah dan sayur di Buenos Aires, Sandra Boluch.
“Ketika Anda membawa sebuah kotak, Anda melihat 20 orang mendatangi untuk melihat apa yang bisa mereka bawa sebagai sepiring makanan ke meja mereka,” tambahnya.
Argentina tampaknya menjadi negara pertama yang tumbang akibat kekacauan global. Padahal dahulu, sebelum krisis ekonomi dunia di tahun 1930-an yang terkenal dengan nama The Great Depression, Argentina merupakan salah satu dari 10 negara terkaya di dunia.*** (O Gozali).