SERAYUNEWS – Kesulitan buang air besar atau sembelit sering kali dialami oleh banyak orang selama menjalani ibadah puasa Ramadan.
Hal ini disebabkan oleh berkurangnya asupan cairan dan perubahan mendadak pada pola makan.
Sembelit sebenarnya adalah kondisi yang umum terjadi. Namun, apabila sudah mencapai tahap kronis, hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun sedang berpuasa, rutinitas harian tetap berlangsung seperti biasanya, sehingga kondisi ini dapat menjadi cukup mengganggu.
Selama berpuasa, tubuh mengalami perubahan. Meskipun hal ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan, ada juga kemungkinan terjadinya efek samping yang kurang menyenangkan, seperti sembelit.
Lalu, apa saja faktor yang dapat menyebabkan sembelit saat berpuasa?
Seperti penjelasan sebelumnya, salah satu penyebab utama sembelit adalah kurang asupan cairan.
Berpuasa selama lebih dari sepuluh jam menyebabkan kadar air dalam tubuh menurun.
Sebagai informasi, tubuh manusia terdiri dari sekitar 55-65% air, sehingga kekurangan cairan dapat mengganggu sistem pencernaan.
Selama bulan puasa, tubuh hanya mendapatkan nutrisi saat berbuka puasa dan sahur. Jika seseorang memperhatikan kesehatan, mungkin ia akan berusaha menambah asupan serat di antara waktu berbuka dan sahur.
Namun, jika waktu tersebut hanya mengonsumsi camilan yang kurang bergizi, tubuh akan kekurangan serat.
Kurangnya asupan serat dari sayuran dan buah-buahan juga dapat menjadi penyebab sembelit.
Masalah pencernaan, termasuk sembelit, juga bisa disebabkan oleh kebiasaan makan berlebihan saat berbuka puasa.
Setelah seharian berpuasa dan menahan lapar, banyak orang cenderung balas dendam dengan menyantap makanan dalam jumlah berlebihan.
Puasa Ramadan kadang membuat tubuh terasa lemas akibat tidak makan dan minum. Namun, ini bukan berarti kamu harus mengurangi aktivitas fisik secara drastis.
Sebaliknya, kurangnya aktivitas fisik justru dapat memperlambat kerja sistem pencernaan, sehingga meningkatkan risiko sembelit.
Dengan memahami penyebab-penyebab tersebut, kamu dapat lebih bijak dalam menjaga kesehatan pencernaan selama bulan suci ini.
Setelah mengetahui penyebab sembelit saat menjalani puasa Ramadan, kini saatnya kita membahas langkah-langkah untuk mengatasinya.
1. Cukupi Kebutuhan Air
Manfaatkan waktu antara berbuka puasa dan sahur untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Namun, jangan konsumsi terlalu banyak air sekaligus saat berbuka.
Jika terlalu berlebihan, hal ini bisa menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil dan berisiko menurunkan kadar natrium dalam darah (hyponatremia).
2. Perbanyak Serat
Orang dewasa membutuhkan asupan serat antara 21 hingga 34 gram per hari, tergantung pada jenis kelamin dan usia.
Sumber serat yang baik dapat ditemukan dalam biji-bijian utuh, seperti roti gandum, sereal, oatmeal, dan pasta gandum.
Sayur dan buah juga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan serat. Pilihlah berbagai jenis buah dan sayur, seperti apel, beri, jeruk, bayam, brokoli, dan wortel.
Selain itu, kacang-kacangan seperti kacang merah, kedelai, almond, lentil, dan kacang polong juga merupakan pilihan yang sangat baik.
3. Olahraga
Olahraga memiliki manfaat untuk merangsang sistem pencernaan dengan meningkatkan aktivitas saraf vagus, meredakan aliran darah ke saluran pencernaan, serta meningkatkan produksi hormon gastrointestinal.
Namun, saat berpuasa, penting untuk memilih waktu yang tepat agar tubuh tidak merasa kelelahan.
Sebaiknya, lakukan berolahraga menjelang berbuka puasa agar tubuh tidak kehilangan cairan secara berlebihan.
Alternatif lain, kamu bisa berolahraga setelah berbuka hingga menjelang sahur, sehingga dapat mengganti cairan yang hilang selama aktivitas.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat mengatasi sembelit dengan lebih efektif selama bulan Ramadan.***