Pergerakan tanah sebenarnya sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Namun sepekan terakhir sejak diguyur hujan menyebabkan pergerakan tanah semakin cepat. Bahkan selain enam rumah yang mengalami kerusakan sejumlah fasilitas umum seperti jalan beton dan sarana pendidikan sekolah usia dini ikut terdampak.
Perangkat Desa Gumingsir Tohirin mengatakan, percepatan pergerakan tanah ini kembali dirasakan oleh warga pada 27 Februari lalu. Kondisi ini semakin parah setelah beberapa hari kemudian wilayah Gumingsir diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Bahkan, akibat pergerakan tanah ini, talut penahan jalan ambrol akibat tanahnya ambles, termasuk jalan beton dan bangunan TK Cokromainoto mengalami retak di bagian dinding.
“Kalau korban jiwa tidak ada, tetapi ada enam rumah yang retak, bangunan TK Cokroaminoto juga. Tidak hanya itu, kondisi jalan juga ambles cukup dalam dan tidak bisa dilalui kendaraan. Untuk sementara warga menutup amblesnya jalan ini agar bisa dilalui,” katanya.
Dikatakannya, enam rumah yang mengalami retak adalah milik Tohirin, Sopan, Sultoni, Supangat Wiatno, Sugeng, dan Daryanto. Tidak hanya itu, sebuah kandang dan kebun milik warga juga ikut terdampak akibat pergerakan tanah sejak sepekan kemarin.
Selain itu, pergerakan tanah juga mengancam delapan rumah lainnya, yakni rumah milik Muyono, Sarjito, Sumarno, Andriyanto, Dwiyono, Samudi, Sudartanto, dan Adi Waluyo.
“Kami sudah melaporkan pada pemerintah kecamatan dan BPBD. Untuk sementara, warga dibantu oleh tim BPBD Banjarnegara melakukan pembersihan material longsoran dan pemindahan barang-barang milik warga, termasuk kelengkapan pendidikan di TK Cokroaminoto,” katanya.
Selain itu, warga juga membuat tempat relokasi mandiri sebagai antisipasi jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.
Sementara itu, Kalakhar BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Andri Sulistyo mengatakan, untuk sementara warga bersama dengan tim BPBD membuat jalan darurat agar bisa dilalui.
“Dari hasil assesment sementara, potensi tanah gerak masih bisa terjadi, apalagi jika hujan deras terjadi lebih dari 6 jam. Hal ini disebabkan faktor tanah yang berlumpur pada wilayah tersebut,” ujarnya.