SERAYUNEWS- Peristiwa pergerakan tanah terjadi di Dusun Citangkil Desa Boja Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Bencana alam ini mengakibatkan 9 rumah warga rusak dan 19 jiwa orang terpaksa harus mengungsi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan menyampaikan, bahwa gerakan tanah di Dusun Citangkil RT03 RW04, dilaporkan terjadi sejak hari Senin (5/2) sore lalu.
Pergerakan tanah disebabkan oleh kondisi tanah yang labil dan curah hujan yang tinggi, mengakibatkan retakan tanah sepanjang sekitar 700 Meter dengan kedalaman sekitar 1 Meter, lebar retakan 20 – 40 Cm.
“Gerakan tanah menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan pada bangunan dari mulai rusak ringan, sedang bahkan rusak berat dan hampir runtuh. Setidaknya dari hasil cek lokasi ada sekitar 5 rumah yang terdampak rusak berat dan 4 lainya rusak ringan hingga sedang,” ujarnya, Sabtu (10/2/2024).
Akibat kejadian tersebut, lanjut Budi, warga yang rumahnya sudah dalam kondisi rusak dan terancam roboh harus mengungsi karena pergeseran tanah terus bergerak setiap harinya.
“Setidaknya ada 6 KK sekitar 19 jiwa yang sudah mengungsi di rumah sanak keluarga, sedangkan sebagian barang barang di simpan di balai dusun Citangkil. Adapun kebutuhan permakanan dibantu dari PMI Kabupaten Cilacap dan Dinsos,” imbuhnya.
Mengingat masih adanya pergeseran, UPT BPBD Majenang berkoordinasi langsung dengan Tim PVMBG Bandung untuk dilakukan pengkajian di wilayah tersebut untuk mengetahui potensi ke depan.
“Pengkajian yang dilakukan dengan cara mengobservasi Jenis batuan dan pemetaan via udara menggunakan drown untuk pemetaan daerah yang terdampak gerakan tanah. Hasil pengkajian oleh tim akan disampaikan ke BPBD Cilacap,” tandasnya.