Purbalingga, serayunews.com
Rumah milik Rusmanto ambrol karena reruntuhan tanah longsor samping rumah bertebing curam.
“Saya kaget saat sedang di ruang depan lalu terdengar ambrolnya tembok bagian belakang. Saya lari melaihat ke belakang ternyata tembok sudah ambrol,” kata Rusmanto, Sabtu (12/11/2022) malam.
Menurutnya hujan yang tiada henti yang mengakibatkan tanah belakang rumah longsor dan menimpa rumahnya.
“Hujan terus terusan ini yang mengakibatkan tanah longsor,” katanya.
Perangkat Desa Purbasari Ansar menambahkan kejadian tembok rumah ambrol karena intensitas hujan yang tinggi serta rumah di pinggir tebing curam. Dia mengimbau agar warga yang rumahnya dekat tebing untuk waspada.
“Musim hujan masih berlangsung sampai awal 2023. Januari puncaknya hujan,” kata Anhar.
Meskipun demikian tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor tersebut. Kerugian tembok rumah warga yang ambrol sekitar puluhan juta rupiah. Dalam kesempatan terpisah Kepala Desa (Kades) Purbasari, Suwito mengatakan sejumlah wilayah di desanya memang rawan tanah longsor.
“Karena lokasi tanah di sini memang labil dan rawan longsor saat intensitas hujan tinggi,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak tujuh rumah warga rusak dan 20 kepala keluarga (KK) terdampak akibat bencana tanah longsor dan tanah bergerak di desa tersebut pada Rabu (26/10/2022) lalu.