SERAYUNEWS – BPBD Banyumas mencatat, tahun 2023 lalu terjadi 406 kejadian bencana alam di Banyumas. Dari ratusan kejadian, tanah longsor mendominasi bencana di Banyumas.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho mengungkapkan, tahun 2023 lalu terjadi 204 kejadian tanah longsor. Kemudian 53 bencana akibat cuaca ekstrem, 18 pergerakan tanah, 19 banjir, tiga gempa bumi, 81 desa kekeringan dan 24 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Peristiwa bencana alam tahun 2023, lebih sedikit dari tahun 2022 lalu yang mencapai 1.285 peristiwa bencana,” ujar dia, Kamis (25/1/2024).
Penurunan jumlah kejadian bencana tersebut, imbas dari cuaca kemarau yang cukup panjang di tahun 2023. Karena biasanya, tanah longsor terjadi saat musim penghujan.
“Ada el nino hampir sepanjang tahun, kemudian Indian Oceal Dipole sampai hari ini (Januari 2024, red) masih terjadi. Sehingga curah hujan, tidak terlalu tinggi,” kata dia.
Budi mengimbau agar masyarakat lebih waspada, terlebih saat ini sudah memasuki musim penghujan. Sehingga potensi tanah longsor dan banjir, sangat mungkin terjadi.
“Musim penghujan seperti ini, selain longsor dan banjir, biasanya juga ada kejadian akibat angin kencang. Kami berharap, masyarakat lebih waspada,” ujarnya.