SERAYUNEWS – Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cilacap menggelar aksi tanam pohon kakao yang menyasar dua hal sekaligus: pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Sebanyak 500 pohon kakao ditanam di Desa Bulusari, Kecamatan Gandrungmangu, Minggu (29/6/2025).
Kegiatan di bawah komando Ketua DPC PDI Perjuangan Cilacap, Taufik Nurhidayat, dan melibatkan seluruh elemen partai. Mulai dari pengurus DPC, anggota Fraksi DPRD, PAC Dapil 2, kader ranting, pegiat lingkungan, hingga masyarakat setempat.
Menurut Taufik, penanaman pohon ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari refleksi pemikiran Bung Karno yang mengajarkan pentingnya mencintai alam dan memberdayakan rakyat kecil.
“Setiap momen bersejarah, seperti Bulan Bung Karno, harus diisi dengan kegiatan yang berdampak langsung. Hari ini kita menanam pohon sebagai simbol kesadaran kolektif melawan pemanasan global,” kata Taufik.
Ia menekankan pentingnya aksi konkret dalam menghadapi krisis iklim, dan mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan bumi.
Berbeda dari kegiatan tanam pohon pada umumnya, PDI Perjuangan memilih tanaman kakao yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Menurut Taufik, pilihan ini berdasarkan kebutuhan masyarakat lokal yang ingin mengembangkan kelompok usaha berbasis perkebunan rakyat.
“Jenisnya kakao. Jadi, ada kebutuhan oksigen, dan ada hasil panen yang nanti bisa dimanfaatkan oleh masyarakat melalui kelompok usaha. Ini langkah kecil menuju kemandirian ekonomi desa,” jelasnya.
Tak hanya aksi tanam pohon, peringatan Bulan Bung Karno tahun ini juga diisi berbagai kegiatan sosial lainnya. Mulai dari doa bersama, olahraga rakyat, hingga pembinaan keterampilan untuk ibu-ibu dan generasi muda.
Taufik menyebutkan bahwa seluruh kegiatan tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas kepercayaan masyarakat kepada PDI Perjuangan yang sukses meraih 10 kursi DPRD Kabupaten Cilacap.
“Kami ingin politik hadir untuk rakyat. Bung Karno mengajarkan bahwa politik harus menyentuh kehidupan sehari-hari, bukan sekadar urusan kekuasaan,” tegasnya.
Taufik juga mengajak masyarakat untuk kembali memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi warisan Bung Karno yang masih sangat relevan hingga saat ini.
“Pancasila lahir dari jati diri bangsa Indonesia. Sampai hari ini masih menjadi sumber dari segala sumber hukum dan pijakan kebijakan negara,” katanya.