SERAYUNEWS– Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2025 akan kembali digelar di berbagai instansi pemerintah, sekolah, dan perguruan tinggi. Agar jalannya upacara berjalan khidmat, setiap peserta wajib memahami tata tertib yang sudah ditetapkan.
Sebelum acara dimulai, setiap barisan menyiapkan formasi dengan rapi. Pemimpin upacara memasuki lapangan, disambut penghormatan peserta yang dipimpin oleh komandan barisan paling kanan.
Selanjutnya, masing-masing pemimpin barisan memberikan laporan kesiapan kepada pemimpin upacara.
Setelah pembina upacara tiba, penghormatan dilakukan peserta yang dipimpin pemimpin upacara.
Laporan pemimpin upacara dibacakan sebelum pengibaran Bendera Merah Putih, yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Rangkaian berikutnya meliputi mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, serta teks Pembukaan UUD 1945. Setelah itu, naskah ikrar dibacakan sebagai wujud tekad bangsa menjaga persatuan dan kedaulatan.
Upacara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian amanat pembina upacara. Setelah itu, peserta menyanyikan lagu wajib nasional, lalu diakhiri dengan pembacaan doa.
Menjelang akhir, pemimpin upacara kembali memberikan laporan. Peserta memberikan penghormatan terakhir kepada pembina upacara sebelum beliau meninggalkan lapangan.
Setelah itu, pemimpin upacara juga meninggalkan tempat, dan barisan dibubarkan secara tertib.
Sebagai panduan, berikut contoh tata tertib yang biasanya diterapkan dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila:
1. Peserta hadir tepat waktu dan berpakaian rapi sesuai ketentuan (seragam sekolah, ASN, atau pakaian nasional).
2. Selama upacara berlangsung, peserta wajib menjaga sikap hormat, tenang, dan tidak berbicara.
3. Handphone dan perangkat elektronik lain harus dalam mode senyap.
4. Pengibaran bendera wajib diikuti dengan sikap hormat sempurna.
5. Saat lagu kebangsaan dinyanyikan, seluruh peserta wajib menyanyikan dengan khidmat.
6. Peserta mengikuti doa sesuai agama dan keyakinan masing-masing dengan sikap tertib.
7. Peserta dilarang meninggalkan barisan hingga upacara resmi ditutup.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar seremonial tahunan.
Upacara ini menjadi momentum untuk mengenang pengorbanan para pahlawan revolusi sekaligus meneguhkan kembali komitmen seluruh bangsa Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila.