SERAYUNEWS – Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa yang sangat penting dalam Islam. Lantaran, menjadi bukti kebesaran Allah SWT. Simak teks khutbah Jumat 24 Januari tema Isra Miraj.
Pasalnya, Isra Miraj merupakan perjalanan luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam, yakni dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, lalu ke Sidratul Muntaha.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan teks khutbah Jumat 24 Januari singkat yang bertemakan Isra Miraj, lengkap dengan doa dan download PDF. Yuk, simak sampai akhir.
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.” (QS Al-Hujurat: 13)
Hadirin rahimakumullah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita renungkan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam, yaitu Isra’ Mi’raj.
Peristiwa ini merupakan mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah SWT dan kemuliaan Rasulullah SAW.
Isra’ adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Palestina, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan beliau menuju Sidratul Muntaha di langit tertinggi. Semua ini terjadi dalam satu malam sebagai tanda kekuasaan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Isra ayat 1:
(سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ)
Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra: 1)
Hadirin rahimakumullah,
Isra’ Mi’raj mengajarkan kepada kita pentingnya penghambaan total kepada Allah SWT. Dalam ayat di atas, Rasulullah disebut sebagai “hamba-Nya” (‘abdihi), yang menunjukkan bahwa kehormatan terbesar manusia adalah menjadi hamba Allah yang taat.
Salah satu pelajaran utama dari peristiwa ini adalah kewajiban shalat lima waktu. Shalat adalah perintah yang langsung diberikan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW saat peristiwa Mi’raj. Shalat adalah sarana untuk memperkuat iman, menyucikan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya, maka ia telah merobohkan agama.”
Melalui shalat, kita diajarkan untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Shalat juga mengajarkan kita tentang disiplin, kesabaran, dan ketundukan kepada aturan Allah.
Hadirin rahimakumullah,
Isra’ Mi’raj juga mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan penuh ketaatan kepada Allah dalam segala hal.
Tidak hanya dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari seperti bekerja, berkeluarga, dan bermasyarakat. Kita harus selalu menjadikan Allah sebagai tujuan utama dalam setiap langkah kita.
Segala aktivitas yang kita lakukan hendaknya berdasarkan pada keridhaan-Nya, karena setiap amal perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Hadirin rahimakumullah,
Peristiwa Isra’ Mi’raj juga mengandung pesan penting tentang persatuan umat Islam. Masjidil Aqsha yang menjadi tujuan perjalanan Isra’ merupakan simbol persatuan umat Muslim di seluruh dunia.
Dengan menjaga ukhuwah Islamiyah dan menjunjung tinggi ajaran Islam, kita akan menjadi umat yang kuat dan bermartabat.
Namun, persatuan ini hanya dapat terwujud jika kita memprioritaskan kepentingan agama di atas kepentingan pribadi dan duniawi.
Hadirin rahimakumullah,
Isra’ Mi’raj menjadi pengingat bahwa segala ujian dan cobaan dalam hidup dapat diatasi dengan bergantung kepada Allah SWT.
Rasulullah mengalami masa-masa sulit sebelum peristiwa ini, termasuk wafatnya Khadijah RA dan Abu Thalib, namun Allah menunjukkan kasih sayang-Nya dengan memperjalankan beliau dalam Isra’ Mi’raj.
Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, memperkuat hubungan dengan Allah, dan menjalani hidup dengan penuh ketaatan kepada-Nya.
Semoga kita termasuk dalam golongan hamba-hamba Allah yang diridhai di dunia maupun di akhirat.
(بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ)
Untuk referensi lebih lanjut, Anda dapat membaca khutbah lengkapnya melalui tautan berikut:
https://www.
Demikian khutbah Jumat 24 Januari 2025, lengkap dengan link download PDF yang bisa Anda unduh. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***