SERAYUNEWS – Ramadhan telah mencapai penghujungnya, dan kini kita bersiap menyambut hari kemenangan, Idulfitri 1446H.
Setelah sebulan penuh menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu, kini saatnya kita merenungkan makna sejati dari ibadah yang telah dijalani.
Lantas, apakah puasa tahun ini hanya sekadar menahan diri di siang hari, atau benar-benar menjadi titik perubahan menuju pribadi yang lebih baik?
Lebaran bukan sekadar perayaan atau momen berkumpul dengan keluarga, tetapi juga simbol kemenangan dalam mengendalikan diri serta kesempatan untuk memulai lembaran baru.
Oleh karena itu, kultum Ramadhan hari ke-30 ini sudah sepatutnya membahas bagaimana Idulfitri bisa menjadi tonggak perubahan diri, menguatkan keimanan, dan menjadikan kita insan yang lebih bertakwa di hari-hari mendatang.
Tanpa berlama-lama lagi, simak teks kultum lengkapnya berikut.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesempatan untuk menjalani ibadah puasa hingga hari terakhir bulan Ramadhan ini.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Tidak terasa kita telah sampai di hari terakhir Ramadhan.
Sungguh, ini adalah momen yang penuh haru dan syukur. Sebulan penuh kita telah melatih diri untuk menahan lapar, dahaga, serta segala hal yang bisa mengurangi pahala puasa.
Namun, pertanyaan yang harus kita renungkan adalah: Apakah setelah Ramadhan ini kita akan tetap menjaga kesucian hati dan meningkatkan kualitas ibadah kita?
Lebaran bukan hanya sekadar perayaan kemenangan, tetapi juga kesempatan untuk menjadikan diri kita lebih baik.
Dari Abu Hurairah Ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Yang Artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860).
Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa Ramadhan adalah kesempatan besar untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang lalu dan membuka lembaran baru yang lebih baik.
Oleh karena itu, jangan sampai setelah Ramadhan berlalu, kita kembali kepada kebiasaan lama yang kurang baik.
Justru, kita harus menjadikan Idulfitri sebagai tonggak perubahan diri menuju pribadi yang lebih bertakwa.
Hadirin sekalian,
Tanda keberhasilan puasa bukanlah sekadar sampai pada hari Lebaran, tetapi bagaimana kita mampu mempertahankan kebiasaan baik yang telah kita bangun selama Ramadhan.
Jika selama bulan ini kita terbiasa bangun malam untuk shalat tahajud, maka pertahankanlah.
Dan jika kita telah rutin membaca Al-Qur’an, maka jangan tinggalkan kebiasaan itu.
Jika kita telah menahan diri dari amarah dan ghibah, maka jadikanlah itu sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Yang Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu’.” (QS. Fussilat: 30)
Dari ayat ini, kita belajar bahwa istiqamah dalam kebaikan setelah Ramadhan adalah kunci menuju keberkahan dan keselamatan di dunia maupun akhirat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita jadikan Idulfitri sebagai awal yang baru, sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan terus berusaha menjadi insan yang lebih bertakwa.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita selama Ramadhan dan memberi kita kekuatan untuk terus istiqamah dalam kebaikan.
Akhir kata, Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin bila ada banyak salah perkataan dan perbuatan dari saya.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itu tadi teks kultum Ramadhan hari ke-30 yang bisa dijadikan referensi.***