SERAYUNEWS – Menjadi pembawa acara atau MC dalam upacara 17 Agustus bukan sekadar membaca naskah. Simak teks upacara 17 Agustus yang bisa Anda jadikan referensi.
Anda bertugas mengatur alur kegiatan, menjaga kekhidmatan, dan memastikan semua peserta mengikuti rangkaian acara dengan tertib.
Tugas ini memang terlihat sederhana, tetapi butuh persiapan matang agar pelaksanaan berjalan lancar.
Di sini, Anda akan menemukan panduan susunan acara yang umum digunakan, contoh teks MC yang bisa langsung dipraktikkan, serta tips agar penampilan Anda meyakinkan di hadapan peserta upacara.
Upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia umumnya dibagi menjadi tiga bagian: persiapan, acara inti, dan penutup.
Berdasarkan pedoman resmi dan praktik di berbagai instansi, berikut urutan yang biasanya dipakai:
Struktur ini berlaku untuk berbagai tingkat kegiatan, mulai dari sekolah, kantor, hingga instansi pemerintah.
Untuk acara formal seperti di sekolah, instansi, atau pemerintah daerah, Anda bisa menggunakan teks pembukaan seperti ini:
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Yang saya hormati, Bapak/Ibu (sebutkan jabatan atau nama), para undangan, serta seluruh peserta upacara yang saya banggakan.
Upacara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 akan segera dimulai. Hadirin dimohon menempati posisi masing-masing. Acara diawali dengan laporan pemimpin upacara, kepada Komandan Upacara kami persilakan.”
Setelah itu, MC melanjutkan memandu sesuai urutan acara, memberi instruksi jelas, dan menjaga jeda antarbagian agar tertib.
Bila acara berlangsung di lingkungan RT/RW atau komunitas, suasana bisa dibuat lebih hangat tanpa meninggalkan rasa hormat:
“Selamat pagi warga [nama RT/RW]! Selamat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-… Merdeka!
Mari kita buka rangkaian acara pagi ini dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Mohon seluruh hadirin berdiri tegak, menyanyikan dengan penuh semangat.”
Gaya ini biasanya cocok dipadukan dengan acara lomba atau hiburan rakyat setelah upacara.
Agar upacara berjalan mulus, berikut beberapa tips praktis:
Jika Anda pernah menyaksikan atau bahkan menghadiri upacara di Istana Negara, susunan acaranya lebih detail.
Ada protokol kedatangan tamu, penghormatan khusus, serta rangkaian penurunan bendera pada sore hari.
Di tingkat daerah pun, protokol serupa berlaku untuk menjaga kekhidmatan perayaan.***