SERAYUNEWS– Pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah terus berlangsung. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, pembangunan bendungan berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik (m3) itu rampung tahun ini.
Melansir akun instagram Kementerian PUPR, pembangunan bendungan di Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan
salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Kementerian PUPR berkomitmen terus melanjutkan pembangunan bendungan hingga tuntas tahun ini.
“Dengan kapasitas tampung 10,97 juta m3, Bendungan bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Kini progres konstruksinya mencapai sekitar 65% dan targetnya selesai pada akhir tahun ini,” tulis keterangan @kemenpupr dikutip serayunews.com, Selasa (11/7/2023).
Bendungan tersebut nantinya akan bermanfaat untuk mengairi area persawahan dengan luasan mencapai 1.494 hektar di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Selain itu, juga berfungsi sebagai sumber air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik.
Bendungan ini juga dapat mereduksi banjir sebesar 51,26 persen atau 70,33 m3 per detik. “Bendungan ini juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW, serta menjadi area konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar,” jelas keterangan tersebut.
Melansir laman Kementerian PUPR, konstruksi Bendungan Jlantah bertinggi 70 meter dari dasar sungai, panjang puncak 404 meter dan lebar puncak 12 meter. Untuk elevasi puncak bendungan +690 meter serta kapasitas tampung 10,97 meter kubik yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru.
Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid mengatakan, bendungan ini pembangunannya sejak Juli 2019. Pembangunan oleh PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp965 miliar.
Selain sebagai sumber irigasi, bendungan ini juga sebagai sumber air baku dan untuk konservasi serta pariwisata di Kabupaten Karanganyar.