Tepok Bulu Vindes dan "Kegaduhan" Berkelas
Muara Kata

Tepok Bulu Vindes dan “Kegaduhan” Berkelas

Bagikan:
poster dari @vindestwitt

Vindes, Vincent dan Desta membuat kegaduhan yang berkelas melalui ajang tepok bulu atau bulu tangkis, Minggu (3/7/2022). Ada pertandingan antara artis Raisa/Anya vs Hesti/Ericarl di ganda putri dan Vincent vs Valentino Jebret di tunggap putra.

Ini bukan kegaduhan yang memanfaatkan momen, mendompleng, dan mencari pengikut di dunia maya.

Tentu bukan hanya Vindes yang telah melakukan kegaduhan berkelas. Tapi, jika tulisan ini tentang Vindes, karena kejadiannya baru berlangsung, dan sebagai contoh saja.

Kegaduhan yang positif adalah yang bergerak, bukan menunggu momen. Kegaduhan yang berkelas adalah yang berkeringat mengonsep banyak aspek, bukan hanya modal HP dan rebahan.

Apa konsep yang dipikirkan Vindes? Banyak sekali. Mulai sponsor, tempat pertandingan yang representatif, menarik massa, promosi, memakai orang yang kompeten dipandu dengan mereka yang ingin menghibur.

Maka, ada Taufik Hidayat, Ricky, Trikus yang berpengalaman di bulu tangkis. Ada Coach Justin. Yang ini memang agak beda karena sebelumnya sering jadi komentator bola.

Tapi siapa yang tak kenal kontroversi Coach Justin yang sering membetot atensi penyuka bola di dunia maya. Maka, menarik Coach Justin adalah salah satu usaha menarik perhatian.

Paripurna

Singkat kata, ini adalah hiburan yang paripurna. Hiburan yang serius dengan peluh keringan yang menarik perhatian. Kalau pertandingan bulu tangkisnya saya pikir ya masih jauh dari pebulu tangkis profesional.

Tapi siapa yang tak ingin melihat Raisa yang mahir bernyanyi, bertepok bulu ria. Jadi pertandingan antara Raisa/Anya vs Hesti/Ericarl dan Vincent vs Valen Jebret bukan hanya bulutangkisnya yang jualan. Tapi, menjual keseriusan dalam sebuah event. Itu yang penting.

Entah berapa keuntungan finansial dari event itu. Entah berapa duit untuk sebuah event serius itu. Tapi, popularitas event itu telah terlihat di twitter. Vindes Sport jadi trending.

Ini sebuah potret keseriusan untuk membuat kegaduhan yang berkelas, kegaduhan yang positif. Yang positif itu memang perlu serius dan pengorbanan yang luar biasa. Bukan hanya modal HP dan komentar gaduh di media sosial. Hadeuh!

Editor: Adi Kurniawan

Terkini