SERAYUNEWS– Terkendala cuaca buruk, proses evakuasi Pesawat SAM Air jenis Caravan PK-SMW (C-208) yang terjatuh di hutan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, ditunda hingga besok.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Henri Alfiandi mengatakan, penundaan proses evakuasi Pesawat Caravan PK-SMW hingga Minggu (25/6/2023), lantaran kondisi kabut tebal.
“Operasi evakuasi tidak dapat terlaksana akibat kabut tebal dan berawan di lokasi titik pesawat jatuh,” ungkap Henri Alfiandi dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (24/6/2023).
Dia menjelaskan, pada pukul 14.16 WIT, Pesawat Caracal telah mendarat di Bandara Wamena. Namun, operasi evakuasi tidak dapat terlaksana, karena kabut yang tebal dan berawan di lokasi titik pesawat jatuh.
Memperhatikan keselamatan tim, Henri Alfiandi memutuskan operasi evakuasi Pesawat Caravan PK-SMW berlangsung lagi pada Minggu (25/6/2023) mulai pukul 06.00 WIT.
Sementara itu, Kaops Basarnas Jayapura Marinus Ohoirat menyebutkan, Pesawat Caravan PK-SMW yang hilang kontak, ditemukan oleh helikopter milik PT Intan Angkasa, yang terbang dari Wamena sekitar pukul 15.30 WIT.
Keberadaan pesawat ditemukan di tengah hutan belantara antara Elelim-Poik dan saat penemuan masih terlihat asap keluar dari pesawat. Helikopter tersebut menemukan lokasi sekitar pukul 16.08 WIT.
Sebelumnya, Puspen TNI mengungkap, Pesawat SAM Air jenis Caravan PK-SMW (C-208) yang hilang kontak, kondisinya hancur terbakar di Kampung Mabualem Distrik Welarek Kabupaten Yalimo.
Kepala Puspen TNI Laksda TNI Julius menyebutkan, pada hari Jumat(23/6/2023), sekitar pukul 16.32 WIT, Helikopter Intan Perkasa PK IWF Belt 206 dengan pilot Captain Hadi telah melihat posisi pesawat Caravan PK-SMW (C-208).
Pesawat milik maskapai PT Semuwa Aviasi Mandiri itu berada pada koordinat South 03.90732? dan East. 139. 43141?. “Posisi di Kampung Mabualem Distrik Welarek Kabupaten Yalimo dalam kondisi hancur terbakar,” ujar Julius dikutip serayunews.com, Sabtu (24/6/2023).
(M Abdul Rohman)