MU harus kalah dari City yang bermain pincang karena tak punya striker murni. Di laga lawan MU, City memasang dua pemain gelandang sebagai penyerang, yakni Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez.
Dua gol City ke gawang MU dibuat John Stones menit 50 dan Fernandinho menit 83. Dikutip livescore, di laga itu, City sangat dominan dengan empat peluang emas mencetak gol. Sementara MU memiliki dua peluang emas mencetak gol.
Bahkan, City dominan dalam penguasaan bola. Mereka menguasai bola sampai 61 persen. MU hanya kebagian 39 persen. Keberhasilan mengalahkan MU membuat City lolos ke final Piala Liga Inggris. City akan melawan Tottenham Hotspur di partai puncak pada 25 April 2020.
Sementara, kekalahan dari City ini tak sebanding dengan kepercayaan diri MU sebelum laga. Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer sebelum laga sangat pede dengan performa anak asuhnya yang tak kalah dalam enam laga terakhir.
Pedenya MU berbuah petaka. Ini bukan kali pertama MU terlalu pede. Di Liga Champions musim ini, fans MU sangat pede ketika sang klub menang dua kali beruntun melawan PSG dan Leipzig. Namun, seperti diketahui, MU akhirnya terdepak dari Liga Champions.
Sepertinya MU jangan terlalu sering besar kepala. Takutnya malah kena petaka.