
SERAYUNEWS- Tim promosi Kendal Tornado FC menutup putaran pertama Pegadaian Championship 2025/26 atau Liga 2 dengan kemenangan telak.
Dalam laga pekan ke-9 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (7/11/2025) malam, Tornado FC membungkam PSIS Semarang dengan skor meyakinkan 4-1.
Pertandingan berlangsung ketat di babak pertama tanpa ada gol tercipta. Namun, perubahan strategi di babak kedua membuahkan hasil luar biasa.
Lima gol lahir dalam tempo 45 menit, empat untuk Kendal Tornado FC dan satu balasan dari PSIS Semarang.
Kendal Tornado FC membuka pesta gol melalui Agung Prasetyo pada menit ke-68. Disusul gol bunuh diri Ahmad Syiha Buddin pada menit ke-78 yang membuat PSIS makin terpuruk.
Tak berhenti di situ, Patrick Cruz menambah keunggulan lewat sepakan keras menit ke-83, sebelum Felipe Ryan menutup kemenangan besar di menit ke-90.
Satu-satunya gol hiburan PSIS dicetak Camilo Sanchez di waktu tambahan (90+4).
Dalam keterangan di laman I-League, Pelatih Kendal Tornado FC, Stefan Keeltjes, mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya.
“Babak pertama berjalan cukup ketat karena PSIS bermain total defense. Babak kedua kita ubah formasi dan anak-anak akhirnya berhasil. Kita bersyukur bisa memenangkan pertandingan, apalagi ada dukungan langsung dari owner juga,” ujar Stefan.
Salah satu bintang kemenangan Tornado FC, Patrick Cruz, menegaskan kemenangan tim jauh lebih penting dibanding gol pribadinya.
“Saya senang bisa cetak gol, tapi yang utama tim menang. Kami bermain sesuai instruksi pelatih dan hasilnya sangat memuaskan,” kata pemain bernomor punggung sembilan itu.
Kemenangan ini membawa Kendal Tornado FC naik ke posisi enam klasemen sementara Grup 2 dengan koleksi 14 poin dari sembilan laga (4 menang, 2 imbang, 3 kalah).
Sebaliknya, PSIS Semarang masih belum mampu keluar dari tren negatif. Kekalahan 1-4 dari Kendal Tornado FC menjadi yang ketujuh bagi Mahesa Jenar sekaligus memperpanjang catatan tanpa kemenangan hingga akhir putaran pertama.
Pelatih PSIS, Ega Raka Galih, menyebut timnya kehilangan fokus dan gagal menjaga konsistensi.
“Kami mohon maaf kepada pecinta PSIS karena belum bisa memberikan kemenangan. Gol-gol yang masuk karena kesalahan sendiri saat mengantisipasi bola crossing,” ungkap Ega.
Ia menambahkan, pola pertahanan sebenarnya sudah diperbaiki sejak latihan, namun kembali rapuh di babak kedua.
“Babak pertama kita disiplin, tapi babak kedua mengendur dan kembali dihukum. Ini pelajaran berharga,” tegasnya.
Meski terpuruk di posisi ke-10 atau dasar klasemen Grup 2 dengan hanya 2 poin (hasil dari dua kali imbang dan tujuh kekalahan), PSIS belum menyerah.
“Putaran pertama sudah selesai, masih ada 18 pertandingan lagi. Kami harus optimistis dan memanfaatkan bursa transfer nanti,” ujar Ega Raka.
Ega juga menyoroti lini pertahanan yang menjadi titik lemah tim.
“Tidak seharusnya PSIS berada di papan bawah. Jumlah kebobolan harus segera kita perbaiki,” tambahnya.