SERAYUNEWS – Cara untuk mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri memang tidak mudah, banyak tahapan yang perlu dipersiapkan dan dilalui. Namun, bukan berarti hal tersebut mustahil untuk diwujudkan.
Terutama bagi kamu yang baru lulus sekolah dan ingin menempuh pendidikan di universitas ternama di luar negeri, tentu diperlukan informasi dan tips agar bisa mendapatkan beasiswa di kampus yang kamu idamkan.
Tapi sayangnya jumlah beasiswa yang terbatas berbanding terbalik dengan jumlah peminat beasiswa yang selalu bertambah tiap tahunnya. Tak ayal, banyak sekali pelamar beasiswa yang harus kecewa saat gagal mendapat beasiswa yang diinginkan.
Bertanyalah kepada orang yang tepat. Kamu bisa mencari informasi di internet dan juga bertanya kepada pihak kampus (sekolah) seperti penasihat akademik, serta professor, dosen ataupun guru. Jika di kampus atau sekolahmu saat ini ada bagian yang menangani tentang studi di luar negeri maka tidak ada yang salah dengan bertanya langsung kepada mereka.
Penting untuk membuat daftar beasiswa yang akan kamu apply. Jangan ragu untuk mencari tahu mulai dari jenis beasiswa, kualifikasi yang dibutuhkan, program studi yang ditawarkan hingga deadline beasiswa itu sendiri.
Pada tips kedua ini kamu sebaiknya membuat spreadsheet untuk mempermudah pencarian dan pengklasifikasian beasiswa.
Beberapa poin yang perlu kamu masukkan ke dalam spreadsheet seperti nama universitas, negara, bahasa yang digunakan, program studi dan lain sebagainya. Buat daftar beasiswa sebanyak mungkin dan apply, apply, apply lagi sampai kamu berhasil.
Jangan hanya memilih negara dengan peminat beasiswa yang membludak. Misalkan saja Inggris diminati oleh 500 pelamar maka kesempatanmu untuk bisa mendapat beasiswa berada di angka 1:500. Buat daftar negara-negara yang peminatnya lebih sedikit dan cari tahu lebih dalam mengenai beasiswa-beasiswa yang disediakan oleh negara tersebut.
Motivation Letter adalah salah satu persyaratan yang selalu dibutuhkan dalam aplikasi beasiswa. Sebisa mungkin hindari kata-kata mainstream seperti “Saya ingin mempelajari budaya baru”, “Saya sangat tertarik untuk belajar Bahasa Jerman” dan lain sebagainya.
Sebaliknya kamu bisa menceritakan beberapa fakta seperti misalnya kamu jatuh cinta dengan film-film Perancis atau kamu pernah memiliki teman SMA dari Polandia yang ikut pertukaran pelajar dan beberapa fakta-fakta pendukung lain yang membuktikan bahwa kamu memang punya keinginan dan dasar yang kuat untuk melanjutkan kuliah di negara tersebut.
Hal yang tak kalah penting adalah belajar bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Selain diperlukan untuk berkomunikasi, dalam proses seleksi beasiswa, kamu diharuskan untuk melampirkan dokumen persyaratan seperti nilai TOEFL dan IELTS. Kamu bisa mengikuti program les khusus. Pelajari bagaimana cara mengerjakan TOEFL dan IELTS dengan baik supaya nilaimu tembus persyaratan dalam mengajukan beasiswa di luar negeri.
Salah satu kebiasaan buruk saat melamar beasiswa adalah memasukkan lamaran di waktu-waktu terakhir.
Hindari kebiasaan buruk ini dan cobalah untuk memasukkan lamaran di awal. Memang tidak ada jaminan kamu akan mendapat beasiswa jika mengirim aplikasi di awal.
Tapi setidaknya secara logika kamu harus sadar bahwa ada orang lain di pihak penyedia beasiswa yang akan menerima dan memeriksa aplikasimu.
Orang-orang yang diberi tanggung jawab ini biasanya akan lebih jeli di awal aplikasi beasiswa masuk. Saat sudah mendekati deadline maka mayoritas dari mereka hanya akan melihat aplikasi secara sekilas dan sangat mungkin bahwa poin-poin plus di aplikasimu lolos dari penglihatan mereka. Jadi buat aplikasi sebaik mungkin dan submit di awal ya.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan jangan menyerah untuk memburu beasiswa impian kamu ya!
***