SERAYUNEWS-Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengalokasikan anggaran untuk kuliah dan sekolah gratis bagi warga miskin. Kebijakan ini dilakukan setiap tahun sejak tahun 2021. Salah satu tujuannya untuk mendorong peningkatan partisipasi pendidikan terutama untuk warga tidak mampu secara ekonomi.
“Kuliah gratis merupakan salah satu program kami di dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Tujuannya juga untuk meningkatkan derajat pendidikan terutama peningkatan partisipasi pendidikan. Ini dilakukan, karena sebelumnya angka partisipasi masyarakat Purbalingga terutama generasi muda untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi masih minim,” kata Bupati Tiwi didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tri Gunawan Setyadi, Senin (9/9/2024).
Program kuliah gratis melalui KIP Kuliah sudah berjalan sekitar empat tahun dan akan dilanjutkan. Disampaikan saat ini terdapat 100 orang warga Purbalingga yang mengikuti pendidikan di bangku kuliah melalui program KIP Kuliah. Mereka belajar di sejumlah perguruan tinggi diantaranya Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) sebanyak 18 orang serta di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) sebanyak 82 orang. “Alokasi anggaran dari APBN dan APBD Kabupaten Purbalingga,” terangnya.
Mahasiswa yang mendapatkan bantuan dari KIP tersebut bebas biaya kuliah mulai semester awal hingga lulus. Bahkan bagi yang berkuliah di luar kota akan mendapatkan tambaha biaya kos dan biaya hidup sehari-hari.
“Program ini akan terus kita lanjutkan. Tujuannya tentu agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Purbalingga terus meningkat,” tandasnya.
Anggota DPRD Purbalingga Karseno yang hadir dalam acara tersebut menambahkan, program kuliah gratis merupakan kebijakan sejak Bupati Tiwi menjabat. Anggota dewan dari PDI Perjuangan itu juga menegaskan bahwa program KIP juga diinisiasi oleh partainya.
“Tujuannya tentu memberikan kesempatan pemerataan pendidikan bagi seluruh warga,” tuturnya.
Selain mengalokasikan anggaran untuk kuliah gratis, Pemkab Purbalingga juga mengalokasikan anggaran melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Disampaikan, bantuan PIP diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan program kesetaraan. “Jumlah penerimanya sebanyak 174.811 anak di tahun 2024,” imbuhnya.