SERAYUNEWS– TNI turunkan helikopter Caracal HT-7201 milik TNI AU untuk mengevakuasi korban Pesawat SAM Air Tipe Cessna Grand Caravan C208B. Pesawat tersebut jatuh di hutan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Julius Widjojono memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, sejak Sabtu (24/6/2023) siang, TNI telah menurunkan satu unit Helikopter jenis Caracal HT – 7201 milik TNI AU. Helikopten itu untuk mengevakuasi para korban.
Menurutnya, pilot helikopter adalah Mayor Pnb Arif dengan bantuan Lettu Pnb Taufik (Co. Pilot). Ada juga, Letda Sangkot Adi Saputra (Teknisi), Pelda Sukma Ganda Saputra (JMU). Kemudian, Sertu Fachry Hidayatullah, Praka Yopi Arif Prayoga, dan Pratu Wisdang (Mekanik).
Sedangkan prajurit yang akan mengevakuasi langsung, merupakan anggota dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU. Mereka adalah Kopda Ulum, Kopda Rahmawanto, Prada Ferdian, Kopda Julius Ade Saputra dan Jump Master Sertu Udi Sutomo.
“Mereka dapat bantuan tiga orang anggota Basarnas Papua yaitu Burirang, Hilarius Ranbalak dan Yakup Wopari,” tulis Laksda TNI Julius Widjojono dalam keterangannya di akun instagram resmi Puspen TNI, dikutip serayunews.com, Minggu (25/6/2023).
Kapuspen TNI mengatakan, proses evakuasi korban pesawat dengan nomor penerbangan PK-SMW, milik PT Semuwa Aviasi Mandiri tersebut berlanjut hari ini. Karena, pada hari Sabtu (24/6/2023) terkendala cuaca yang sangat tidak memungkinkan.
“Kita sama-sama berdoa, semoga besok (hari ini – red) cuaca mendukung, sehingga evakuasi bisa berjalan lancar,” harap Laksda TNI Julius Widjojono.
Pilot pesawat SAM Air adalah Kapten Hari Permadi dan Levi Murib sebagai Kopilot membawa penumpang empat orang. Para penumpang adalah Bartolomeus (34), Ebeth Hlelerohon (29), Domina Helerohon (17) dan Kilimputni (20). (M Abdul Rohman)