SERAYUNEWS – Proyek pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta menyebabkan sejumlah daerah turut terdampak.
Tol Cilacap-Yogyakarta akan melewati beberapa kabupaten di Jawa Tengah, salah satunya adalah Kebumen.
Desa atau wilayah di Kebumen mendapatkan sejumlah akibat atau pengaruh dengan adanya proyek jalan tol tersebut.
Tentu saja, dampak yang ada membawa pengaruh baik dari sisi perekonomian maupun pariwisata.
Melansir dari laman jatengprov.go.id Bupati Kebumen Yazid Mahfudz mengusulkan agar ada 2 tambahan exit tol di wilayahnya.
Harapannya, keberadaan jalan tol bisa lebih meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebelumnya, rencana awal hanya ada satu exit tol di Kebumen.
Permintaan Bupati Kebumen ini sesuai keterangan dari Sekretaris Bappeda Mohammad Arifin saat Focuss Group Discussion (FGD) terkait rencana pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta, di Ruang Rapat Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen, Rabu (3/6/2020).
Menururtnya, meskipun proyek pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta merupakan proyek pemerintah pusat namun pihaknya memberikan usulan.
Menurut Arifin, Bupati Yazid meminta penambahan exit tol sehingga keseluruhan ada tiga exit tol.
Tiga lokasi exit tol tersebut adalah exit tol Kebumen Kota yang akan dibangun di sekitar Terminal Bus Kebumen, exit tol Kebumen Barat yang akan dibangun di Kecamatan Ayah atau Rowokele, serta exit tol Kebumen Timur yang akan dibangun di wilayah Kecamatan Prembun.
“Oleh pemerintah pusat diberikan jatah satu exit tol, namun Bapak Bupati menghendaki ada penambahan dua lagi di sebelah barat dan timur. Karena tanpa ada beberapa exit tol, wilayah yang dilalui jalan tol pun tidak akan menerima manfaatnya,” terang Arifin.
Adanya tiga exit tol sebagai upaya dari pemkab untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Alasanya adalah apabila hanya ada satu exit tol maka Kabupaten Kebumen tidak mendapatkan manfaat dari pembangunan jalan tol.
Oleh karena itu, pihaknya bersama OPD terkait akan mengkaji hal tersebut, baik secara teknis maupun finansial.
“Hari ini, kami mengundang OPD untuk meminta saran dan masukan, baik dari segi teknis maupun finansial, termasuk analisis dampak lalu lintas (amdal lalin)-nya. Karena proyek jalan tol ini akan mulai dibangun tahun 2022,dan diharapkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2025,” tambah Arifin.
Dia menuturkan, pihaknya akan melakukan revisi terhadap Perda Tata Ruang, di mana dalam perda tersebut sudah dicantumkan keberadaan jalan tol.
Namun trase di dalam draft Perda Tata Ruang tersebut, berbeda dengan trase yang ada sekarang ini.
Meskipun demikian hingga saat ini Bappeda Kabupaten Kebumen masih meminta kepastian kepada pemerintah pusat supaya dapat dicantumkan pada revisi tata ruang sehingga sejalan dengan rencana pemerintah pusat.
Demikian informasi tentang tiga exit tol Cilacap-Yogyakarta di Kebumen.***