SERAYUNEWS-Tradisi unik dilakukan oleh warga Desa Sered, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara jelang Pilkada serentak tahun ini. Pada Minggu (10/11/2024) ini warga desa mengarak 208 tumpeng untuk mengeratkan silaturahmi sesama warga.
Ratusan tumpeng ini dibawa warga dengan balutan pakaian adat Jawa, membentuk arak-arakan penuh warna. Tradisi arak-arakan ini menjadi penanda rasa syukur dan ajang mempererat tali silaturahmi, terutama jelang Pilkada yang akan digelar 27 November 2024.
Arak-arakan tumpeng dengan mengelilingi kampung ini juga diiringi dengan musik tradisional, tentu saja hal ini menambah kemeriahan dan semangat kebersamaan warga desa setempat. Tak hanya itu, sesampainya di lapangan desa, warga duduk bersama untuk menikmati hidangan dalam acara makan besar.
Tumpeng-tumpeng yang dibawa dari rumah ini berisi beragam lauk-pauk yang kemudian ditukar antarsesama warga. “Tadi ada 208 tumpeng yang diarak. Jumlah ini sesuai usia Desa Sered. Ada juga tukar lauk, ini bukan hanya untuk berbagi, tapi juga sebagai lambang kebersamaan dan kesederhanaan di antara kita semua,” kata Kepala Desa Sered, Yuanita Dyah R.
Menurutnya, tradisi ini adalah bagian dari upaya memperkuat persaudaraan warga desa. Terutama jelang Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang. Ia mengingatkan meski berbeda pilihan namun persaudaraan tetap terjaga.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, warga tetap rukun dan damai, jangan sampai terpecah belah jelang Pilkada serentak ini,” katanya.
Puncak acara diwarnai dengan rebutan gunungan hasil bumi yang telah disiapkan di tengah lapangan. Gunungan yang dihiasi sayuran, buah-buahan, dan hasil bumi lainnya menjadi simbol berkah alam yang melimpah.
“Ini juga sebagai ungkapan syukur kita atas rezeki yang diberikan Tuhan. Melalui tradisi ini kami tidak hanya mempererat hubungan, tapi juga merawat nilai-nilai kebudayaan dan gotong-royong yang selama ini telah menjadi kekuatan desa,” ujarnya.
Izati salah satu warga Desa Sered mengaku antusias dengan kegiatan ini. Selain bisa makan bersama juga bisa berebut hasil gunungan yang berisikan hasil bumi.
“Senang tadi dapat kacang, terong dan cabai saat rebutan gunungan. Tadi juga ada makan bersama. Jadi seru pokoknya. Semoga tahun depan ada lagi,” ujarnya.