SERAYUNEWS– Kelanjutan kasus tukang bubur yang jadi korban tabrak lari, polisi panggil sejumlah saksi.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso melalui Kasat Lantas, Iptu Bimo Seno menyampaikan, pemanggilan tiga warga tersebut merupakan pemeriksaan lanjutan.
“Masih tahap pemeriksaan dan penyidik menggunakan asas praduga tak bersalah. Mohon masyarakat untuk mempercayakan prosesnya kepada kepolisian,” katanya, Rabu (27/12/2023).
Selain itu, masyarakat tidak gampang percaya pada kabar atau informasi yang bukan dari kepolisian. Sehingga, masyakat tidak terpengaruh informasi yang belum pasti kebenarannya.
Budi, salah seorang keluarga korban mengatakan, korban tiap hari beraktivitas sebagai penjual bubur dan susu kedelai di Pasar Wanadadi. Sedangkan suaminya, bekerja sebagai pencari rumput dan buruh kuli kayu atau ‘glondhong’.
“Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga dan masyarakat yang bahu-membahu memberikan perhatian,” katanya.
Keluarga korban dan masyarakat berharap, pelaku segera menyerahkan diri dan bertanggungjawab. Mengingat korban adalah orang yang bekerja untuk keluarganya.
Rokhim, tokoh masyarakat setempat mengatakan, kedua korban sudah pulang pada, Rabu (26/12/20230 malam.
“Jasa raharja sudah cair Rp 40 juta untuk dua korban. Alhamdulillah, Jasa Raharja cair semalam,” katanya.
Uang dari Jasa Raharja belum mencukupi tagihan rumah sakit, sehingga warga spontan iuran dan terkumpul Rp 5 juta lebih.
“Sampai saat ini, belum tahu siapa pelaku tabrak larinya. Warga sangat berharap, agar pelaku segera sadar dan menyelesakan masalah tersebut,” katanya.
.