SERAYUNEWS- Umat Hindu di seluruh dunia, khususnya di Bali, akan memperingati Hari Raya Saraswati pada Sabtu, 6 September 2025.
Perayaan ini merupakan salah satu rerainan penting yang diperingati setiap 210 hari sekali dalam sistem penanggalan pawukon, tepatnya pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung.
Hari Saraswati atau Hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati diyakini sebagai turunnya ilmu pengetahuan suci yang membawa pencerahan, kemajuan, serta kesejahteraan bagi umat manusia.
Tidak heran jika momen ini sangat erat dengan dunia pendidikan, pelajar, dan pendidik.
Hari Saraswati tidak bisa dilepaskan dari sosok Dewi Saraswati, istri Dewa Brahma.
Umat Hindu percaya Dewi Saraswati adalah perwujudan ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, sastra, dan seni.
Dalam ikonografi Hindu, Dewi Saraswati digambarkan duduk di atas bunga teratai, dikelilingi angsa dan burung merak, sambil membawa:
1. Kitab di tangan kiri, melambangkan ilmu pengetahuan dan sains.
2. Akshamala (tasbih) di tangan kanan, melambangkan ilmu spiritual.
3. Veena di kedua tangan, melambangkan seni, musik, dan harmoni.
Filosofi ini mengajarkan bahwa hidup seimbang harus mencakup ilmu pengetahuan duniawi, spiritualitas, dan seni.
Hari Saraswati tidak hanya menjadi perayaan ritual, tetapi juga refleksi mendalam tentang pentingnya pendidikan dan pengetahuan.
Hari Saraswati adalah hari yang penting bagi umat hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan.
Karena, Umat Hindu memercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia.
Hari Saraswati diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung.
Ada beberapa makna penting dari Hari Saraswati, yaitu:
Belajar kebijaksanaan dari simbol Saraswati, seperti angsa yang mampu menyaring yang baik dan buruk, serta burung merak yang tetap indah meski hidup di alam liar.
Dengan merayakan Hari Saraswati, umat Hindu diingatkan agar tidak hanya mengejar ilmu duniawi, tetapi juga menghayati nilai spiritual dan budaya.
Setiap perayaan Hari Saraswati di Bali berlangsung dengan penuh khidmat. Sejak pagi, pelajar dan guru di sekolah menyiapkan upacara persembahyangan.
Buku pelajaran, lontar, hingga alat tulis ditempatkan di altar khusus untuk disucikan.
Usai sembahyang di sekolah, umat biasanya melanjutkan sembahyang ke pura keluarga maupun pura besar di desa.
Di rumah dan perkantoran, tradisi yang sama juga dilakukan dengan menyucikan benda-benda yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Tradisi ini menunjukkan bahwa pendidikan formal dan tradisi spiritual saling melengkapi dalam kehidupan umat Hindu.
Hari Saraswati juga menjadi momen berbagi ucapan penuh makna kepada keluarga, sahabat, maupun di media sosial. Berikut inspirasi ucapan yang bisa digunakan:
“Om Swastiastu. Selamat Hari Saraswati 2025. Semoga cahaya ilmu pengetahuan selalu menerangi langkah kita menuju kebijaksanaan dan kebenaran.”
“Hari Saraswati adalah momen suci turunnya vidya (ilmu pengetahuan). Mari kita rayakan dengan penuh rasa syukur dan bakti.”
“Selamat Hari Saraswati. Semoga kita mampu menjaga keseimbangan antara ilmu duniawi, spiritual, dan seni untuk kehidupan yang harmonis.”
“Semoga berkah Dewi Saraswati senantiasa melimpahkan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah kita.”
“Hari Saraswati bukan hanya tentang merayakan pengetahuan, tetapi juga mengamalkannya demi kebaikan umat manusia.”
Untuk menambah semarak perayaan, umat Hindu dan masyarakat umum dapat menggunakan twibbon Hari Saraswati 2025 di media sosial.
Dengan twibbon, ucapan selamat bisa dibagikan secara visual dan lebih menarik.
Beberapa platform sudah menyediakan desain twibbon dengan tema Saraswati, lengkap dengan ornamen bunga teratai, kitab, hingga simbol Dewi Saraswati.
Hari Saraswati 2025 bukan hanya perayaan keagamaan umat Hindu, melainkan juga pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya menghormati ilmu pengetahuan.
Melalui perayaan ini, manusia diajak untuk selalu rendah hati, bersyukur, dan menggunakan pengetahuan demi kebaikan bersama.