SERAYUNEWS – Untuk menstabilkan harga beras kualitas medium yang berangsur naik dalam beberapa pekan terakhir, Perum Bulog Banyumas menggelar operasi pasar. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu, di lakukan di sejumlah pasar di Purwokerto.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas, Rasiwan mengungkapkan, dalam program tersebut Bulog bersama Pemkab Banyumas mendatangi sejumlah pasar salah satunya Pasar Manis Purwokerto.
“Sesuai intruksi kantor pusat Perum Bulog, kami melakukan stabilisasi harga pangan khususnya beras medium secara masif di seluruh pasar tradisional,” ujar dia, Selasa (29/8/2023).
Menurut Rasiwan, total ada 9 pasar yang menjadi sasaran operasi. Secara keseluruhan, pedagang di pasar tersebut total ada 69 titik pengecer. Masing-masing pengecer, bakal menerima pasokan beras 2 ton setiap minggu.
“Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan daya beli beras medium yang di jual dengan HET Rp9.450 per kilogram. Selain meningkatkan daya beli, SPSH juga dapat mengendalikan inflasi di Banyumas,” katanya.
Program tersebut, bakal di gelar selama satu minggu penuh. Bulog akan terus melakukan evaluasi, terkait pergerakan harga dan ketersediaan beras.
“Kami siap untuk stok, tidak ada masalah. Sekarang ada 12.500 ton di 8 kompleks pergudangan di Banyumas Raya,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, Titik Puji Astuti mengungkapkan, bahwa harga beras IR biasa di Banyumas pada, Senin (28/8/2023) terpantau di harga Rp11.917 per kg. Pada Minggu (27/8/2023) kemarin, mencapai Rp12.588 per kgdan kenaikan sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga, salah satunya isu El Nino. Kemudian juga karena produksi beras petani berkurang drastis, karena musim kemarau.
“Tapi dari informasi Dinas Pertanian Banyumas, stok beras kita cukup aman,” katanya.