SERAYUNEWS – Awal hujan yang turun di Kabupaten Banyumas, di ikuti sejumlah peristiwa. Mulai dari bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem yang berdampak pada pohon tumbang.
Hasil assessment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, banjir melanda belasan desa dari tiga kecamatan. Secara rinci, banjir di Kecamatan Sumpiuh terjadi di Desa Selandaka, Kemiri, Kebokura, Lebeng, Kelurahan Sumpiuh Grumbul Karet, dan Desa Pandak.
Di Kecamatan Kemranjen, banjir terjadi di dua Desa yakni Sirau dan Grujugan. Sedangkan enam desa di Kecamatan Tambak, Masing-masing Desa Gebangsari, Karangpetir, Purwodadi, Pesantren, Prembun dan Gumelar Kidul.
“Banjir semuanya sudah mulai surut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugraha, Kamis (16/11/2023).
Hujan deras dengan intensitas tinggi, juga menyebabkan longsor di lima kecamatan. Masing-masing Kecamatan Somagede ( 3 Desa), Tambak (3 Desa), Pekuncen (4 desa), Sumpiuh (10 Desa) dan Cilongok (2 desa).
“Tidak ada yang mengungsi,” ujarnya.
Cuaca ekstrem berupa angin kencang, melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas. Kondisi itu menyebabkan pohon tumbang di empat kecamatan, yakni Kecamatan Gumelar, Sumbang, Somagede, dan Kemranjen.
Menyikapi kondisi cuaca saat ini, BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Namun, mereka di minta meningkatkan kewaspadaan lokasi di sekitar.
Di antaranya membersihkan saluran air yang berpotensi menjadi penyebab banjir, membersihkan sampah yang menjadi penyebab macetnya aliran. Kemudian juga memangkas ranting pohon yang berpotensi patah atau tumbang, apalagi yang berada dekat dengan rumah.
“Tentunya tetap waspada bagi yang ada di wilalayah rawan banjir,” katanya.