SERAYUNEWS – Harga emas kembali mencetak sejarah dengan menembus level tertinggi di atas 3.700 dolar AS per troy ounce. Simak harga emas hari ini Rabu, 17 September 2025.
Pada perdagangan kemarin di pasar spot, harga emas sempat menyentuh rekor 3.702,95 dolar AS per troy ounce.
Lonjakan ini bukan tanpa alasan. Ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga menjadi pemicu utama kenaikan.
Selain itu, melemahnya dolar AS, meningkatnya permintaan aset aman, serta aksi beli masif dari bank-bank sentral turut memberi dorongan tambahan.
Menurut data CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan hampir pasti The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir rapat kebijakan dua hari yang bertepatan dengan 17 September 2025.
Pergerakan harga emas global selalu berdampak pada pasar emas di Indonesia.
Hari ini, harga emas batangan dari berbagai merek ternama seperti Antam, UBS, dan Galeri24 menunjukkan kenaikan signifikan.
Kenaikan paling tajam terlihat pada emas Antam ukuran 1.000 gram yang melonjak hingga lebih dari 12 juta rupiah.
Sementara itu, emas UBS dan Galeri24 ukuran 5 gram juga mengalami lonjakan ratusan ribu rupiah.
Kondisi ini bisa menjadi kabar baik bagi investor yang sudah menyimpan emas, karena mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi jika menjual pada harga saat ini.
Ada beberapa faktor utama yang membuat harga emas kembali menguat drastis:
Untuk membantu Anda melihat perbandingan harga, berikut update harga emas batangan di pasaran:
Galeri24:
Antam:
UBS:
Harga tersebut bisa sedikit berbeda di tiap outlet tergantung lokasi dan kebijakan penjual.
Namun, tren umumnya menunjukkan pergerakan naik seiring lonjakan harga global.
Jika Anda seorang penabung atau investor emas, kenaikan harga ini bisa menjadi peluang. Menjual emas di saat harga tinggi tentu lebih menguntungkan.
Namun, jika tujuan Anda adalah menabung jangka panjang, tidak ada salahnya tetap konsisten membeli meski harga sedang naik.
Bagi pembeli baru, Anda perlu lebih cermat karena harga yang sudah berada di puncak bisa berisiko mengalami koreksi.
Memperhatikan tren global, berita ekonomi, dan pergerakan dolar akan membantu Anda menentukan waktu yang tepat untuk membeli.***