SERAYUNEWS – Belakangan ini, Elaelo ID menjadi hal yang sering disebut-sebut di media sosial (medsos), terutama Twitter/X.
Sebab, platform ini mengklaim dirinya sebagai pengganti Twitter atau X dan sering dikaitkan-kaitkan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Hal ini tidak lepas dari isu pemblokiran Twitter oleh pemerintah karena masalah kontennya.
Apalagi, laman Elaelo saat ini menunjukkan keterangan “Under Construction by Kominfo,” Sehingga, hal ini membikin publik semakin penasaran.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani, kabarnya telah membantah keterlibatan Kominfo dalam pembuatan platform Elaelo.
Semuel menegaskan bahwa Kominfo tidak ada hubungannya dengan Elaelo ID.
Bahkan, di laman resmi Kominfo.go.id, terdapat informasi yang mengklarifikasi desas-desus mengenai Elaelo ID sebagai buatan Kominfo.
Dalam laman tersebut, Kominfo telah mengkategorikan isu ini ke dalam kolom Hoaks dengan judul ‘[HOAKS] Situs Elaelo Buatan Kementerian Kominfo’.
Ini berisi tentang salah satu postingan di X yang intinya mempertanyakan berapa anggaran Kominfo untuk membuat platform yang menyebut pengganti Twitter itu.
Kominfo pun menjelaskan bahwa klaim dalam unggahan tersebut tidak benar.
Kini diketahui bahwa platform tersebut telah menimbulkan kehebohan di kalangan pengguna medsos. Tak sedikit dari mereka yang masih mempertanyakan soal keamanan dan keabsahannya.
Sebenarnya, laman ini masih bisa digunakan pada hari Senin, 17 Juni 2024 yang lalu. Namun, sesaat kemudian situs menjadi down.
Setelah beberapa kali tidak bisa diakses, kini laman Elaelo ID sudah dapat dibuka.
Namun, pengguna harus melewati verifikasi CAPTCHA terlebih dahulu sebelum bisa masuk untuk pertama kalinya.
Setelah verifikasi, pengguna hanya akan disuguhkan tampilan hitung mundur lengkap dengan tulisan “Ela Elo Is Coming, Big Features Will Be Ready – Iron Dome #Hmei”.
Selain itu, di bagian paling bawah laman juga tertera tulisan “Under Construction by Kominfo”
Kini publik dibuat penasaran dengan apa yang akan disajikan platform tersebut setelah hitungan mundur itu selesai.
Namun, beberapa pihak juga menyarankan kepada para pengguna untuk tetap berhati-hati serta menjaga informasi pribadi mereka sebelum menggunakan ataupun beralih ke platform tersebut.***