
SERAYUNEWS- Proses pencarian Pelatih Baru Timnas Indonesia memasuki fase penting. PSSI memastikan bahwa penentuan arsitek baru Skuad Garuda akan diputuskan melalui mekanisme resmi Komite Eksekutif (Exco) PSSI, bukan keputusan individu.
Kepada awak media, Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali menegaskan, seluruh tahapan pencarian Pelatih Baru Timnas Indonesia, harus mengedepankan transparansi dan objektivitas. Ini agar menghasilkan pelatih terbaik untuk Timnas Indonesia.
Melansir berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai update terbaru proses pencarian Pelatih Timnas Indonesia: PSSI mulai wawancara 5 kandidat, nama besar masuk radar:
Exco PSSI memiliki 15 anggota: satu Ketua Umum, dua Wakil Ketua, dan 13 anggota Exco. Menurut Amali, semua keputusan strategis termasuk pemilihan pelatih wajib melalui forum tersebut.
“Prosesnya harus benar sesuai ketentuan Exco, bukan diputuskan perorangan. Itu yang saya inginkan,” ujar Amali dalam tayangan YouTube Kompas TV Jawa Barat.
Ia menegaskan mekanisme ini harus menjadi standar, terutama setelah muncul kontroversi dalam penunjukan Patrick Kluivert beberapa waktu lalu.
PSSI mengutus Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), untuk melakukan perjalanan ke Eropa. Ia akan ditemani Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, untuk memulai tahap wawancara langsung dengan lima kandidat pelatih Timnas Indonesia.
Misi mereka meliputi:
⦁ Wawancara tatap muka dengan lima pelatih asing yang masuk daftar pendek
⦁ Menilai kemampuan teknis, komunikasi, strategi jangka panjang, dan visi permainan
⦁ Menyusun rekomendasi resmi untuk dibawa ke rapat Exco
Amali menyebut tidak menutup kemungkinan bahwa para kandidat akan dipanggil ke Indonesia pada tahap berikutnya.
“Kalau sudah ada nominasi dari Pak Sumardji, Exco bisa memanggil kandidat ke Jakarta. Atau wawancara bisa dilakukan melalui Zoom. Cara itu memungkinkan,” tambahnya.
Amali menyinggung proses pemilihan pelatih pada era Mochamad Iriawan (Iwan Bule). Ketika itu, penunjukan Shin Tae-yong berjalan melalui mekanisme rapat Exco yang sah.
Namun, pada era Erick Thohir, muncul sorotan terkait penunjukan Patrick Kluivert yang dinilai kurang transparan. “Supaya tidak terulang kasus seperti Patrick Kluivert. Exco yang memutuskan, bukan individu,” tegasnya.
Ia menambahkan, keputusan yang sah harus melalui forum resmi agar memiliki legitimasi dan menghindari polemik publik.
Ketua BTN, Sumardji, mengonfirmasi bahwa proses wawancara kelima kandidat akan berlangsung mulai pekan ini. Ia memastikan seluruh tahapan akan disupervisi oleh Direktur Teknik PSSI.
“Coach Alexander bersama Exco yang ditunjuk akan melakukan interview. Mungkin dalam minggu-minggu depan semua proses dimulai,” tutur Sumardji saat jumpa pers di kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (20/11/2025).
Meski enggan membeberkan nama-nama kandidat secara resmi, beberapa pelatih sudah digosipkan kuat masuk dalam daftar.
Sumber internal PSSI dan laporan media luar negeri menyebut setidaknya tiga nama pelatih berpengalaman masuk radar:
1. Timur Kapadze (Uzbekistan)
⦁ Mantan pelatih Timnas Uzbekistan U-23
⦁ Pernah membawa timnya tampil impresif di Piala Asia U-23
⦁ Sudah dihubungi Sumardji, namun komunikasi masih bersifat awal
Kapadze sendiri mengonfirmasi kontak tersebut. Dia mengaku pernah berbicara dengan Sumardji. Tapi masih belum konkret.
Ia menyatakan tertarik datang ke Indonesia dalam waktu dekat untuk melihat kemungkinan kerja sama lebih serius.
2. Heimir Hallgrímsson (Islandia)
⦁ Pernah melatih Timnas Islandia di Euro dan Piala Dunia
⦁ Saat ini membawa Timnas Irlandia ke babak play-off Piala Dunia 2026 zona Eropa
⦁ Dikenal sebagai pelatih yang kuat dalam membangun struktur tim dan mentalitas pemain
Namanya disebut sebagai kandidat ideal untuk membawa Timnas Indonesia naik level.
3. Jesus Casas (Spanyol)
⦁ Mantan pelatih Irak
⦁ Punya rekam jejak kuat dalam membangun pressing dan struktur permainan modern
⦁ Disebut masuk radar PSSI sejak awal November
Casas disebut-sebut cocok dengan gaya permainan cepat dan agresif yang mulai dikembangkan Timnas Indonesia.
4. Akira Nishino (Ahli Struktur Permainan Asia)
⦁ Mantan pelatih Jepang dan Thailand
⦁ Punya rekam jejak mentereng, termasuk membawa Jepang ke Piala Dunia 2018.
⦁ Nishino dikenal dengan strategi disiplin dan permainan terstruktur.
Saat ini ia tidak melatih klub maupun negara, sehingga PSSI berpotensi merekrutnya tanpa hambatan kontrak.
5. Frank de Boer (Mantan Pelatih Belanda dan Inter Milan)
⦁ De Boer membawa pengalaman besar dari Ajax, Inter Milan, hingga Timnas Belanda.
⦁ Ia sedang tidak terikat kontrak dan memiliki hubungan baik dengan Erick Thohir sejak keduanya di Inter Milan pada 2016.
Meski sejumlah nama tersebut mencuat, PSSI menegaskan bahwa semua kandidat memiliki peluang sama. Penilaian akan dilakukan berdasarkan:
⦁ Filosofi permainan
⦁ Kapasitas manajerial dan komunikasi
⦁ Prestasi sebelumnya
⦁ Kemampuan membangun tim jangka panjang
⦁ Kesiapan menangani Timnas senior dan kelompok usia
Kapadze menjadi kandidat pertama yang secara terbuka mengakui sudah berkomunikasi dengan PSSI.
Menurutnya, percakapan awal hanya berupa pertanyaan umum, seperti minat melatih dan visi taktik.
“Pertanyaannya masih sangat umum. Tapi saya mungkin akan berkunjung ke Indonesia. Kalau bisa bicara lebih lanjut, saya tidak menutup peluang,” ujarnya.
Dengan pernyataan tersebut, publik semakin yakin bahwa proses penjaringan pelatih baru berjalan nyata.
Dengan dimulainya proses wawancara pekan ini, PSSI menargetkan keputusan final tidak akan berlangsung lama. Setelah rekomendasi dari BTN dan Zwiers masuk, Exco akan menggelar rapat untuk menentukan pelatih definitif.
Keputusan ini akan menentukan arah perjalanan Timnas Indonesia dalam:
⦁ Kualifikasi Piala Dunia 2026
⦁ Piala Asia
⦁ Turnamen FIFA dan AFC lainnya
Publik kini menantikan sosok yang akan menjadi penerus tongkat kepelatihan Garuda.